Rabu, 22 Januari 2014

Radar Mukomuko 16 Januari 2014

Pejabat Jangan Berperilaku ABS
METRO – Terhitung kemarin, para pejabat baik itu eselon II, III dan IV di lingkungan Pemkab Mukomuko sudah banyak yang mulai menduduki jabatan barunya. Khusus pejabat eselon II dan III, serah terima jabatan (Sertijab) dibuatkan acara semi formal yang sederhana sebagai bentuk pelepasan serta penghormatan pada pejabat sebelumnya dan penyambutan bagi pejabat penggantinya.
Kembali, publik amat sangat mengharapkan pada para pejabat yang baru agar menunaikan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan profesional. Karena tidak dapat dipungkiri, selama ini hanya segelintir pejabat Mukomuko yang benar-benar memiliki kemampuan dan serius bekerja. Bupati, Drs.H Ichwan Yunus, CPA, MM sendiri kerap mengakui bahwa dirinya kesulitan memilih figur  pejabat yang pas karena keterbatasan SDM.
Selebihnya, terkesan mencari popularisme tanpa ada hasil kerja yang konkret dan berdampak langsung pada masyarakat dan daerah. Menutupi kelemahannya di hadapan pimpinan, dalam hal ini bupati, pejabat cenderung berperilaku Asal Bapak Senang (ABS). Laporan-laporan yang sampai ke telinga bupati seputar program kerja pejabat bersangkutan selalu bagus dan berhasil. Pada kenyataannya di lapangan bertolak belakang. Pun demikian dengan kepribadian pejabat tersebut.
‘’Idealnya seperti itu, Kepala SKPD tidak hanya bekerja karena takut pada pimpinan, sehingga laporan yang dibuatpun hanya berorientasi untuk menyenangkan pimpinan saja alias Asal Bapak Senang (ABS). Kalau perilaku itu dipertahankan maka sampai kapanpun roda pemerintahan tidak akan berjalan baik dan setiap program kerja tidak terealisasi seperti yang diharapkan. Karena SDM pejabatnya tidak profesional dan berkompeten. Jadi kepala daerah dan baperjakat harus benar-benar selektif menempatkan pejabat sesuai dengan basic dan tupoksinya. Jangan asal menempatkan pejabat karena kedekatan atau faktor kekeluargaan,’’ ungkap praktisi pemerintahan Bengkulu, Yamani Komar, SH, MH.
Senada disampaikan peneliti Bidang Pemerintahan dari Kota Bengkulu, Agus Yakum, M.Si. Bagi pejabat yang dinilai belum memenuhi kualifikasi menduduki sebuah jabatan, apalagi itu jabatan strategi di instansi strategis pula  untuk tidak dipaksakan. Sebab jika penunjukkan pejabat tidak berlandaskan aturan dan kemampuan SDM maka alamat instansi tersebut menjadi hancur.
‘’Mutasi boleh saja, tetapi kalau keseringan itu tidak efektif. Karena pejabat enggan untuk membuat program atau terobosan. Misalnya, saat program baru saja berjalan, pejabat itu sudah dimutasi dan diganti dengan yang baru. Pun berikutnya, program banyak yang ditelurkan, tetapi sulit untuk dilaksanakan. Harapan kami, kalau memang pemerintah hendak melakukan mutasi pejabat harus ada pengkajian matang. Jangan mutasi dilakukan karena adanya embel-embel atau tekanan dari kiri dan kanan. Atau karena kedekatan serta hubungan kekeluargaan. Yang sudah berpengalaman itu yang harusnya dipertahankan. Jangan terus merubah dari nol lagi karena hanya akan membuat  sistim pemerintahan jalan di tempat,’’ terang Agus.
Di lain sisi, salah satu yang melangsungkan sertijab adalah Drs.H Ruslan, M.Pd dengan Jaskani, S.Pd. Ruslan secara resmi tidak lagi menjabat Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BPKKD). Ia menduduki pos barunya sebagai staf ahli bupati. Berbekal kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, diharapkan Ruslan dapat mengubah image staf ahli bukanlah jabatan tidak berkelas yang selama ini dihindari oleh banyak pejabat eselon II.
‘’Ya, tadi (kemarin, red) kita sudah melakukan sertijab dengan kepala BKPPD yang lama. Dan sekarang sudah selesai. Kemungkinan besok (hari ini, red) sudah bisa masuk kantor. Dalam tugas baru saya ini memang terkategori berat. Tetapi kami akan berupaya untuk menjalankannya dengan maksimal serta meminta dukungan semua pihak. Program yang lama akan kita lanjutkan dan yang baru juga akan segera kita susun,’’ terang Jaskani.
Kabid Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Ali Nasri, SH juga mengatakan jika saat ini telah melakukan sertijab dan ia resmi menjabat Kabid Perindustrian di Disperindagkop dan UKM. Dan kedepan program untuk pengembangan industri juga akan coba ditingkatkan. Khususnya industri rumah tangga.
‘’Memang terbilang cepat. Karena sudah siap semua, saya dengan pak Ramdani (Kepala BPMPD, red) juga sudah sertijab tadi dengan pejabat yang baru. Memang satu kantor lagi. Hanya saja berbeda jabatan serta fungsinya. Kita akan berupaya keras untuk meningkatkan kinerja. Sehingga, semua program dapat berjalan,’’ pungkas Ali.(ray)


Mobil L300 Nyemplung ke Irigasi
LUBUK PINANG – Sebuah mobil pick up bermerk Mitsubishi L300 nopol BD 9063 DK yang disopiri Inal (sapaan akrabnya) warga Kecamatan Arga Makmur, Bengkulu Utara (BU) kecemplung ke aliran irigasi di Desa Lubuk Gedang, Kecamatan Lubuk Pinang. Peristiwa nahas ini bermula saat mobil tengah melintasi jembatan yang terbuat dari kayu sekitar pukul 05.45 WIB. Diduga lapuk sehingga lantai dan pondasi jembatan tak mampu menahan beban kendaraan, jembatan pun ambruk.
Cukup lama juga mobil yang bermuatan kantong-kantong plastik berisikan kurang lebih 420 Kg ikan nila pesanan pedagang setempat harus ‘’berendam’’ di dalam air dengan kedalaman sekitar 2 Meter. Evakuasi baru berhasil dilakukan setelah melibatkan alat berat eskavator pada siangnya, pukul 10.31 WIB. Bodi mobil dililitkan rantai yang kemudian diikatkan pada ujung eskavator. Selanjutnya, mobil diangkat secara perlahan dan diarahkan ke darat.
‘’Kita sudah sering memasok ikan ke sini. Kita pun sering melintasi jembatan itu. Mungkin namanya juga jembatan kayu, semakin lama semakin lapuk kayunya. Untungnya ikan-ikan yang kami bawa berada di dalam  kantong plastik, sehingga tidak ada yang tumpah ke air. Untuk mobil kita belum tahu apa saja kerusakannya,’’ ujar Eko, temannya Inal.
Berdasarkan keterangan Kades Lubuk Gedang, Ahmad Yani, jembatan yang ambruk tersebut bukanlah dibangun oleh desa ataupun pemerintah daerah. Jembatan dibangun secara pribadi oleh Sido, warga yang memiliki usaha bisnis jual beli ikan sekitar 3 tahun lalu. Tujuannya agar memudahkan kendaraan keluar masuk dari jalan raya menuju ke rumahnya yang berada di ujung jembatan.
Kapolres Mukomuko, AKBP. Wisnu Widarto, S.Ik melalui Kapolsek Lubuk Pinang, Iptu. Djaliman mengatakan pihaknya belum mendapat laporan resmi terkait kecelakaan tunggal yang terjadi di Lubuk Gedang. Pihaknya sebatas menerima informasi dari warga.
‘’Memang ada warga yang menelpon anggota kita, memberi tahu kejadian itu. Tapi sebelum anggota sempat turun ke TKP mobil sudah berhasil diangkat,’’ pungkas Djaliman.(cw2)

Rakor Lintas Sektor, 3 Parpol Tidak Hadir
METRO - Guna mewujudkan kampanye Pemilu 2014 yang aman, kondusif, lancar dan selamat, kemarin Polres Mukomuko mengumpulkan seluruh pimpinan partai politik (Parpol) peserta pemilu. Sayangnya, dari 12  parpol yang diundang, hanya 9 parpol yang mengirimkan utusan untuk menghadiri acara bertajuk Rapat koordinasi (Rakor) Lintas Sektor sekaligus juga sosialisasi Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Surat Pemberitahuan dan Penerbitan STTP Kampanye.
Adapun dua parpol yang tidak hadir terdiri dari PDIP, PKPI dan PKB. Belum diketahui jelas apa alasannya, padahal acara tersebut sangat penting demi kelancaran tahapan kampanye hingga pemilihan nanti.
Selain mengundang parpol, polres juga mengundang pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Mukomuko, Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Satpol PP. 
Kapolres, AKBP. Wisnu Widarto, S.Ik yang bertindak selaku narasumber bersama dengan Kajari, Azhari, SH, MH, Ketua KPU, Dawud, S.Ag dan Ketua Panwaslu, Muchtadir Munib sempat menyayangkan ketidakhadiran perwakilan dari dua parpol.
‘’Tujuannya agar peraturan kapolri ini dapat dipedomani oleh seluruh parpol peserta pemilu, agar adanya kesamaan pemahaman dan keseragaman dalam penerbitan STTP. Selain itu, melalui sosialisasi ini kita mengharapkan adanya kerjasama dari seluruh parpol peserta pemilu, dan pihak lain seperti KPU, panwaslu, kejaksaan, satpol dan semuanya  supaya kampanye bisa berjalan aman, lancar dan kondusif,’’ ungkap kapolres.
Untuk diketahui, Pasal 5 dalam perkap berbunyi, surat pemberitahuan kampanye pemilu legislatif, dibuat oleh dewan pimpinan partai politik tingkat pusat atau tim kampanye tingkat pusat, apabila kampanye dilakukan oleh pengurus partai tingkat pusat. Dewan pimpinan partai politik tingkat provinsi atau tim kampanye tingkat provinsi, apabila kampanye dilakukan oleh pengurus partai tingkat provinsi. Dewan Pimpinan partai tingkat kabupaten/kota atau tim kampanye tingkat kabupaten/kota, apabila kampanye dilakukan oleh pengurus partai tingkat kabupaten/kota dan calon anggota DPD atau tim kampanye yang ditunjuk oleh calon anggota DPD yang bersangkutan, apabila kampanye dilakukan oleh perseorangan anggota DPD sesuai daerah pemilihannya.
Selanjutnya, bentuk kampanye yang memerlukan pemberitahuan kepada pejabat polri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi, pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, penyebaran bahan kampanye kepada umum, pemasangan alat peraga di tempat umum, rapat umum, debat publik atau debat terbuka serta kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sementara bentuk kampanye pemilu yang tidak memerlukan pemberitahuan kepada pejabat polri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi penyebaran informasi melalui media cetak dan media elektronik dan penyiaran informasi melalui radio dan atau televisi.
Ketua KPU Kabupaten Mukomuko, Dawud, S.Ag mengatakan bahwa dalam kegiatan rakor dan sosialisasi tersebut, pihaknya dari KPU siap untuk memberikan yang terbaik dan profesional dalam segala hal. Melalui kegiatan itu juga ia mengimbau kepada seluruh pengurus parpol atau para caleg untuk mengikuti aturan yang berlaku jelang pemilu.
‘’Kami mengapresiasi kegiatan ini. Setidaknya untuk menjalin komunikasi dan kedekatan. Secara bersama-sama, kita dukung dan sukseskan pemilu 2014 nanti. Dan semua pihak kita minta untuk bekerjasama, sehingga semua kendala dalam diselesaikan. Bagi prpol dan para caleg juga kita minta profesional dalam menghadapi pemilu ini. Jangan sampai menyalahi aturan yang telah ditetapkan. Kalau terbukti, panwaslu yang akan menindaklanjuti,’’ terang Dawud.
Terpisah, Ketua DPD II Golkar Kabupaten Mukomuko, M Ali Saftaini, SE kegiatan yang digelar Polres Mukomuko sangat bermanfaat. Terlebih, pemilu yang akan digelar sekitar 2 bulan kedepan. Dengan adanya rakor dan sosialisasi itu, semua pihak baik parpol maupun caleg akan mendapatkan pemahaman dalam menyukseskan pemilu nanti. Dan pihaknya akan ikut serta mendukung serta menyukseskan pemilu 2014.
‘’Saya rasa baru di Kabupaten Mukomuko ini yang sudah menggelar rakor dan sosialisasi perkap nomor 6. Ini banyak manfaatnya, terutama yang diundang selain seluruh parpol, dari KPU, panwaslu, pemkab dan polri serta kejari juga hadir. Ini sebagai wadah untuk menyukseskan pemilu 2014. Dan kami juga siap untuk menyukseskannya dan mengikuti pemilu secara profesional,’’ pungkas Ali.(ray)  

PT. BMK Kembangkan Sayap ke Lubuk Pinang
//Warga Rame-rame Dukung Pabrik CPO
LUBUK PINANG – Setelah habis-habisan menolak pembentukan kebun plasma di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang, kali ini warga rame-rame mendukung rencana pembangunan pabrik CPO di Desa Lubuk Pinang. Bahkan, warga berbondong-bondong menawarkan lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan pabrik. Tak tanggung-tanggung, 1 hektare (Ha) lahan yang telah produksi berupa sawit dihargai Rp 125 juta. Sedangkan untuk lahan kosong dipatok dengan harga Rp 60 juta/Ha. Saat ini, warga tengah melakukan negosiasi dengan pihak perusahaan yang merupakan cabang dari PT. Bumi Mentari Karya (BMK) Pondok Suguh. Diprediksi, jika negosiasi terealisasi dan kedua belah pihak menjalin kesepakatan, pembangunan pabrik dimulai tahun ini.
Kades Lubuk Pinang, Abastari mengatakan rencana pembangunan pabrik CPO itu telah dilakukan pembahasan dengan warga. Mayoritas warga mendukung. Alasannya, karena pabrik CPO yang saat ini beroperasi di wilayah itu tidak maksimal dalam pembelian Tandan Buah Segar (TBS). Terlebih, kebun milik perusahaan mulai memasuki masa panen. 
‘’Ya, memang ada rencana pembangunan pabrik CPO. Perusahaan yang akan masuk merupakan cabang dari PT. BMK. Sekarang ini warga sudah banyak yang mendukung dan siap melakukan negosiasi mengenai harga lahan yang akan dijadikan lokasi pabrik. Belum ada kesepakatan, karena dari perusahaan belum memberikan kata persetujuan atas tawaran dari warga. Kalau alasan warga itu, karena pabrik yang ada sudah tidak maksimal lagi dalam membeli sawit. Karena itu, warga tidak ingin menjual sawit ke luar. Dengan adanya pabrik baru, warga akan menjual sawitnya ke pabrik terdekat. Harganya pun bisa dibilang akan ikut mahal,’’ ungkap Abastari.
Menurut Abastari, dari perusahaan mampu membeli lahan warga yang telah produksi Rp 80 juta/Ha. Sedangkan untuk lahan kosong dipasang harga Rp 40 juta/Ha. Untuk lahan yang telah ditanami dipasang harga Rp 65 juta/Ha.
‘’Untuk sekarang ini, warga dan perusahaan masih melakukan tawar menawar harga lahan. Kemungkinan dari negosiasi dan harga yang dipasang, bakal berubah sesuai dengan kesepakatan. Kita harapkan, jika nantinya terealisasi antara warga dan perusahaan bisa saling mengambil keuntungan,’’ imbuh Abastari.
Kepala Kaum Melayu Kecil, Alamin dengan tegas menyatakan dukungan terhadap rencana pembangunan pabrik CPO di Desa Lubuk Pinang. Alamin menilai jika ada pembangunan pabrik baru, selain membuka lapangan pekerjaan harga jual TBS pun akan mengalami peningkata.
‘’Saya sebagai pribadi maupun kepala kaum mendukung rencana pembangunan pabrik CPO baru. Bahkan lahan saya masuk dalam peta yang akan dibebaskan. Mudah-mudahan pembuatan pabrik ini bisa segera terwujud sehingga warga dengan mudah menjual hasil panen sawitnya. Dan yang membutuhkan pekerjaan juga bisa masuk ke prusahaan itu,’’ demikian Alamin.(cw2)

Usulkan Hotmix Jalan V Koto-Teras Terunjam
V KOTO – Warga Kecamatan V Koto dan Teras Terunjam telah lama mendambakan jalan di wilayahnya dibangun menggunakan aspal hotmix. Pasalnya, jalan di wilayah itu merupakan jalan provinsi yang semestinya mendapatkan anggaran dana pembangunan dari provinsi. Sejauh ini jalan penghubung itu belum banyak diperhatikan dalam hal pembangunan. Dan hotmix jalan masih difokuskan di wilayah Kecamatan Teras Terunjam. Tahun ini, rencananya bakal diusulkan pembangunan jalan yang diharapkan dapat segera direalisasikan.
Warga Pondok Tengah, Ian saat dihubungi via Hp kemarin mengatakan kondisi jalan di wilayahnya memprihatinkan. Selain menyisakan aspal lama, sebagian besar jalan berlobang. Sehingga, warga kesulitan untuk melintas terutama saat musim penghujan.
‘’Kami minta jalan penghubung secepatnya dibangun. Apalagi jalan kami inikan merupakan jalan provinsi. Kenapa sampai sekarang ini masih jarang sekali dibangun. Kalau usulan sudah sering kita lakukan. Tetapi belum juga ada realisasi. Tahun lalu, baru di Teras Terunjam saja yang dibangun. Sedangkan untuk Pondok Kopi sampai ke desa kami belum ada pembangunan. Kami sangat prihatin melihat kondisi itu. Dan pemerintah serta anggota dewan kami minta untuk memperjuangkannya,’’ ungkap Ian.
Hal senada disampaikan Pemuda Pondok Kopi, Taufik Rahman, saat ditemui kemarin mengatakan bahwa kondisi jalan di desa terutama yang menghubungkan ke V Koto mesti mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kondisi jalan itu rusak berat dan menyulitkan warga untuk melintas.
‘’Kalau masuk ke desa kami sangat payah, apalagi kalau hujan. Bisa jadi tidak bisa pulang. Kami prihatin sekali, karena jalan merupakan kebutuhan utama warga demi kelancaran aktivitas baik bidang pertanian maupun perekonomian. Kita minta pemerintah untuk segera menggarkannya,’’ terang Taufik.
Terpisah, anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Burhandari, M.Si memastikan untuk saat ini pihaknya telah memperjuangkan pembangunan jalan. Secara bertahap pengajuan telah direalisasikan. Dan tahun ini dianggarkan Rp 5 miliar untuk hotmix jalan Kecamatan Teras Terunjam. Setelah itu mengarah ke Kecamatan V Koto.
‘’Memang pengajuan terus kita himpun. Kita juga ikut memperjuangkannya. Dan tahun ini baru Kecamatan Teras Terunjam yang sudah dianggarkan dan akan dibangun. Pembangunan dilakukan secara bertahap. Tetapi pengajuannya terus kita sampaikan. Kalau tidak tahun ini, ya mudah-mudahan tahun depan direalisasikan,’’ pungkas Burhandari.(ray)  

Pengobatan Dirwan Ditanggung BPJS
LUBUK PINANG – Keluarga Dirwan Sapuan (1,9), warga Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk Pinang mulai bernapas lega. Apa pasal? Pengobatan Dirwan yang menderita kelainan pada bagian kelaminnya ditanggung melalui program pusat yakni Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Hal itu diputuskan melalui pembahasan yang dilakukan Direktur RSUD Mukomuko, Ketua TP PKK Kabupaten Mukomuko dan Kades Arah Tiga di Rumah Dinas (Rumdin) Bupati Mukomuko kemarin. Melalui BPJS, Dirwan dapat dilakukan pengobatan di RSUP M Djamil Padang dan RSUD Mohammad Hoesin, Palembang. Sebelumnya diberangkatkan, pihak keluarga dan kades tengah mempersiapkan semua persyaratannya termasuk rujukan dari RSUD Mukomuko. Selain itu, menunggu kartu BPJS diterbitkan.
Kepada Radar Mukomuko (RM), Kades Arah Tiga, Marius menyampaikan saat ini dirinya sedang melakukan pengurusan BPJS untuk pengobatan Dirwan. Langkah ini diambil dengan pertimbangan BPJS bisa berlaku secara nasional dan berbeda jika pengobatan menggunakan Jamkesda yang berlaku untuk daerah tertentu.
‘’Tadi (kemarin, red) kita berkordinasi dengan ibu Rosna (Ketua TP PKK, red) dan juga Direktur RSUD mengenai bagaimana langkah yang terbaik untuk membantu Dirwan. Hasilnya dalam waktu dekat akan segera diproses. Dan pengobatan Dirwan ditanggung BPJS,’’ ungkap Marius.
Sementara, Direktur RSUD Mukomuko, Syafriadi, SKM, M.Kes turut menyampaikan jika kartu BPJS telah dikeluarkan, maka Dirwan segera dirujuk ke rumah sakit yang dituju. Pihaknya akan membuat surat rujukan termasuk mempersiapkan kebutuhan yang lainnya.
‘’Penggunaan BPJS harus ada Surat rujukan dari rumah sakit daerah. Kita sudah siapkan surat rujukan itu. Salah satunya ke rumah sakit M Djalim, Padang. Kalau tidak ada surat rujukan maka kartu BPJS tidak bisa digunakan. Karena itu, semuanya harus dilengkapi terlebih dahulu, sehingga pelayanan yang diberikan nantinya tidak menulai kendala,’’ tutup Syafriadi.(cw2)
//Petani: Tidak Ada Untungnya
Hasil Panen Menurun, Harga Naik
AIR MANJUTO – Meski harga Tandan Buah Segar (TBS) mulai mengalami kenaikan yakni Rp 1.460/Kg, namun tidak membuat sejumlah petani mendapatkan dampak positifnya. Hal itu karena hasil panen para petani saat ini mengalami penurunan yang disebabkan sawit warga memasuki masa trek. Dengan demikian, petani menganggap kenaikan harga TBS itu tidak memberikan keuntungan.
Salah seorang toke sawit asal Desa Pondok Makmur, Santo (40) mengatakan kenaikan harga ini kerap terjadi saat hasil panen menurun. Ia pun tidak mengetahui penyebab pastinya. Namun, itu sangat disayangkan. Karena petani pun tidak dapat berbuat banyak.
‘’Kalau dihitung, memang harganya sekarang ini mahal. Tetapi dibandingkan hasil panen yang cendrung menurun, sama saja tidak ada untungnya. Jadi petani tetap aja kalah, artinya pada saat hasil panen meningkat harganya standar,’’ ungkap Santo.
Ditambahkannya, penurunan hasil panen mencapai 50 sampai 65 persen. Dan saat ini petani terpaksa harus menerima dan bersabar sembari kembali member pupuk untuk kebunnya. Dengan harapan saat hasil panennya mulai meningkat, harga TBS tetap mahal.
‘’Biasanya dalam satu putaran kita bisa membawa buah antara 24 sampai 26 ton. Tapi sekarang paling banter hanya 10 sampai 12 ton,’’ tambah Santo.
Salah seorang patani sawit asal Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto, Musharudin menerangkan meski harga TBS naik, namun hanya sedikit saja keuntungan yang didapat.
‘’Paling untungnya upah dodos yang berkurang, karena upah dodos dihitung berdasarkan jumlah timbangan hasil panen. Kalau hasil seluruhnya hampir sama atau malah menurun. Jadi harga naik, tidak ada untungnya,’’ demikian Musharudin.(cw2)

Warga Retak Mudik Lurat
SUNGAI RUMBAI – Nasib nahas dialami Awahab (50), warga Desa Retak Mudik Kecamatan Sungai Rumbai. Ia mengalami luka berat (Lurat) dengan kedua kaki serta tangan kirinya mengalami patah. Bahkan Awahab sempat kritis hingga akhirnya diputuskan dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Rafflesia di Kota Bengkulu. Ia diduga menjadi korban tabrak lari saat ia hendak pergi menunaikan salat Subuh berjamaah di mesjid setempat.
Kronologis kejadiannya, berdasarkan data terhimpun, korban mulanya  mengendarai sepeda motor Yamaha Vega memboncengi Sapudin (60). Tujuan korban pergi ke mesjid. Di tengah jalan, saat korban coba mengelak lubang, motor diarahkan ke kanan. Tiba-tiba dari arah berlawanan datang
mobil yang tengah melaju kencang. Lantaran motor yang dikendarai korban tidak ada lampu serta diduga sopir mobil dalam kondisi ngantuk, tabrakan pun tak bisa dihindarkan.
Sekdes Retak Mudik, M. Rum membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat ini korban tengah menjalani pengobatan di Bengkulu.
‘’Pagi itu memang terjadi kecelakaan. Korban awalnya hendak menunaikan salat subuh di mesjid. Di perjalanan, motornya ditabrak mobil yang hingga saat ini belum tahu pasti jenis, plat serta keberadaan mobil tersebut.  Karena setelah tabrakan mobil itu langsung kabur,’’ ujar Rum.
Anak korban, Iis Zuriana menyampaikan saat ini kondisi ayahnya tengah mendapat pengobatan di RS Rafflesia. Butuh dana yang tidak sedikit untuk biaya pengobatannya. Saat ini keluarga dilanda kebingungan untuk mendapatkan biaya pengobatan korban.
‘’Ayah (korban, red) sebelumnya dirawat di M Yunus. Namun karena luka cukup serius lalu dipindahkan ke RS Rafflessia. Dan sekitar pukul 14.01 WIB ini (kemarin, red) ayah menjalani operasi,’’ ungkap Iis.
Kapolres Mukomuko, Wisnu Widarto, S.IK melalui Kapolsek Sungai Rumbai, Iptu. Syamsudin Sihite, SH didampingi Unit Lantas, Brigpol. M Maulana menyampaikan bahwa insiden lakalantas yang menjadikan Awahab sebagai korban masih dalam proses penyelidikan.
‘’Kita sudah menghimpun data dan informasi terkait lakalantas tersebut. Dan saat ini masih dalam proses penyelidikan,’’ tutur Unit Lantas.(dum)

Gunungan Sampah di Pulai Payung Mengganggu
IPUH – Berada jauh dari pusat ibukota kabupaten tak dipungkiri membuat Pasar Pulai Payung Kecamatan Ipuh kurang mendapat perhatian. Pemerintah sibuk berjuang mengaktifkan pasar harian di Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko sementara Pasar Pulai Payung yang sudah aktif sebagai pasar harian tidak mendapatkan perhatian serius. Salah satunya persoalan sampah yang hanya dibiarkan menumpuk hingga membentuk gunungan  di belakang pasar. Sehingga menimbulkan aroma tak sedap serta mengganggu kenyamanan para pedagang dan pengunjung.
Kades Pulai Payung, Hendra mengatakan tumpukan sampah itu terjadi cukup lama. Hal ini karena tidak adanya truk pengangkut sampah. Pengajuan truk sampah untuk mengangkut sampah dan dibuang ke TPA sudah sering diajukan.  Namun hingga saat ini belum ada realisasinya.
‘’Kalau hanya mengandalkan pemerintahan desa untuk menangani sampah itu tentu anggaran desa tidak akan cukup. Sehingga perlu adanya keterlibatan dari pemerintah melalui dinas terkait. Namun sayangnya sudah sangat sering persoalan itu disampaikan tak juga ada tindakan. Akibatnya sampah terpaksa menumpuk dibelakang pasar,’’ ujar Hendra.
Hendra menambahkan, baru-baru ini pasar mendapatkan pembuatan bak sampah. Namun tumpukan sampah di dalam bak tersebut hanya sifatnya sementara. Sehingga dibutuhkan kendaraan guna mengangkut sampah. 
‘’Memang baru-baru ini ada proyek pembangunan bak sampah di belakang pasar. Tapi itu akan tidak menyelesaikan masalah. Karena yang paling dibutuhkan saat ini yaitu kendaraan pengangkutnya,’’ ungkap Hendra.
Disamping itu, Hendra juga mempertanyakan keberadaan mobil truk pengangkut sampah yang dahulu ada di Kecamatan Ipuh. Yang tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi.
‘’Dulu memang ada satu dumktruk dari Dinas PU yang mengangkut sampah. Namun sekarang tidak ada lagi. Entah kemana perginya,’’ tutur Hendra.
Petugas Sampah Pasar, Raden menyampaikan bahwa dirinya kwalahan mengangkut sampah yang tiap hari selalu bertambah. Untuk itu drinya berharap adanya petugas tambahan serta sarana lainnya guna menanggulangi sampah tersebut sehingga kebersihan, keindahan dan kenyamanan pasar dapat terjaga.
‘’Kita tak sanggup menangani sampah yang tiap harinya menumpuk dari aktivitas pasar. Untuk itu perlu adanya gerakan guna menanggulanginya. Karena jika dibiarkan terus berlarut tentu akan menimbulkan dampak yang lebih luas lagi,’’ tutup Raden.(dum)

Jalan Berlubang Bahayakan Pengendara
IPUH – Lubang yang menghiasi jalinbar sepanjang lebih kurang 4 meter dengan lebar 15 cm di tengah-tengah jembatan di Desa Air Buluh Kecamatan Ipuh rawan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) terutama bagi pengendara roda dua.
Berdasarkan pantauan wartawan Radar Mukomuko (RM), lubang di tengah jembatan tersebut memang sangat berbahaya. Apalagi bagi pengendara yang tidak menguasai medan jalan, salah-salah ban motornya bisa nyangkut hingga akhirnya membuat pengendaranya terpental.  
Salah seorang warga Desa Air Buluh, Irman mengatakan sudah sering terjadi kecelakaan di lokasi tersebut. Namun hingga kini tidak ada perhatian untuk membenahi jalan. 
‘’Kalau kecelakaan sih sangat sering. Bahkan tidak terhitung lagi. Baik yang luka ringan hingga parah karena lubang ditengah jembatan itu,’’ ujar Irman yang tinggal didekat jembatan tersebut.
Warga lainnya, Asri menyampaikan hal senada. Kecelakaan paling sering terjadi ketika turun hujan. Karena jalan basah dan tergenang air. Sehingga lobang tidak dapat dilihat dengan jelas. Akibatnya kecelakaan pun terjadi.
‘’Kecelakaan paling sering pada malam hari serta ketika hujan. Karena lubang tidak dapat dilihat dengan jelas. Apalagi bagi pengendara yang tidak hafal situasi dan kondisi jalan,’’ ungkap Asri.
Warga lainnya, Andi Aswad lebih mengkritisi pemerintah yang lalai dan kurang memperhatikan kondisi jalan. Disamping itu dirinya juga menyayangkan ketika adanya proyek perbaikan jalan hanya dilakukan asal-asalan. Padahal jalan yang layak dan bagus merupakan faktor utama menekan terjadinya kecelakaan.(dum)

Jalan Bukit Mulya Minta Diaspal
AIR RAMI – Jalan poros Desa Bukit Mulya Kecamatan Air Rami hingga saat ini belum pernah tersentuh pengaspalan. Sedangkan pengajuan tiap tahunnya selalu disampaikan. Namun hanya sebatas mendapatkan janji manis belaka. Padahal pengaspalan jalan tersebut sangat diharapkan masyarakat guna kelancaran akses ekonomi, sekolahan serta aktivitas lainnya.
Kades Bukit Mulya, Sarwono mengatakan jalan poros desa sejak awal belum pernah tersentuh pengaspalan dari pemerintah. Padahal kondisi jalan ini sudah sangat dikeluhkan warga. Namun sayangnya pengajuan proposal yang disampaikan desa sejak tahun 2010 lalu ke pemda hanya mendapatkan janji semata.
‘’Kita sudah dari tahun 2010 lalu memperjuangkan adanya pengaspalan jalan ini. Tapi kenyataanya hingga saat ini pun pengaspalan tak kunjung terealisasikan,’’ ujar Sarwono.
Sarwono juga sangat menyayangkan anggaran pemda hanya mubasir pada proses pengukurannya saja. Namun tidak ada tindak lanjut setelah itu. Dan membuat warga terlanjur berharap banyak.
‘’Ya kita itu sangat sayang saja, biaya dan tenaga hanya habis sia-sia sebatas pengukuran serta pemasangan patok. Tapi tak pernah kunjung terwujudnya perbaikan jalan,’’ ungkap Sarwono.
Sekdes Bukit Mulya, Sarjono menyampaikan menyampaikan hal senada. Perbaikan jalan selama ini sudah diusahakan semaksimal mungkin melalui swadaya masyarakat desa. Namun lantaran persoalan biaya, maka perbaikan hanya sebetas penimbunan koral ala kadarnya saja.
‘’Kalau penimbunan koral swadaya warga sudah sangat sering dilakukan. Tapi karena dilintasi terus jalan kembali rusak. Apalagi jalan menuju SMP. Ketika hujan sulit dijangkau karena jalanan lincin dan berlubang,’’ tutup Sarjono.(dum)

Genesis Fasilitasi Warga Garap HPT 
MALIN DEMAN – Ribuan hektare (Ha) Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Lubuk Talang, Air Rami, Air Ipuh II dan sekitarnya sudah berubah menjadi perkebunan sawit dan karet. Karena sudah terlanjur, agar warga leluasa memanfaatkan hutan tersebut maka pihak Genesis bekerjasama dengan KPHP Model Kabupaten Mukomuko mengajak warga untuk dapat mengurusi perizinannya.
Ketua Genesis Kabupaten Mukomuko, Barlian mengatakan sosialisasi ini bertujuan agar warga yang sudah terlanjur mengolah wilayah HP dan HPT untuk mengurusi perizinannya. Dimana gunanya untuk masyarakat itu sendiri. Sehingga dengan telah mengantongi perizinan itu, warga dapat tenang mengelolanya.
‘’Tujuan kita mengadakan sosialisasi ini agar warga tetap dapat mengolah lahan HP dan HPT yang sudah terlanjur mereka garap. Karena berdasarkan peraturan yang berlaku saat ini banyak cara yang dapat dilakukan bekerja sama dengan pihak kehutanan. Jika tidak demikian ditakutkan nantinya warga yang telah terlanjur memanfaatkan kawasan HP dan HPT akan diusir secara paksa dari wilayah tersebut. Bahkan dapat dijerat hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku,’’ ujar Barlian.
Barlian menambahkan, dengan terealisiasinya perizinan di Desa Lubuk Talang ini diharapkan menjadi desa percontohan bagi daerah lainnya. Untuk itu diharapkan warga dapat terbuka dengan mengikuti semua peraturan yang ada guna manfaat bersama.
‘’Kita berharap warga dapat terbuka dan bekerjasama dengan mengikuti semua aturan yang berlaku. Karena dengan adanya izin itu dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya. Dimana dengan adanya perizinan itu warga tidak perlu khawatir lagi mengelola lahan tersebut,’’ ungkap Barlian.
Plt KPHP Model Kabupaten Mukomuko, M Rizon, S.Hut, M.Si menyampaikan salah satu cara pengelolaan hutan yang sudah terlanjur dikelola masyarakat yaitu merujuk pada peraturan menteri kehutanan Nomor:P.39/Menhut-II/2013 tentang tentang pemberdayaan masyarakat setempat melalui kemitraan kehutanan. Dimana masyarakat bisa tetap mengelola wilayah tersebut bermitra dengan kehutanan. Sehingga kelestarian hutan dapat tetap terjaga.
‘’Ya kita sangat terbuka dan siap memfasilitasi bagi masyarakat yang ingin bermitra dengan pihak kehutanan. Karena banyak cara yang bisa dilakukan. Sehingga warga tetap dapat mengolah lahan. Namun disisi lainnya fungsi dan kegunaan hutan tetap dapat terjaga,’’ tutur Rizon.
Kades Lubuk Talang, M Yasir menyampaikan ada sekitar ribuan hektare lahan yang di duga masuk dalam wilayah HP dan HPT yang sudah terlanjur digaraplebih kurang 153 warga. Untuk itu semuanya sedang dilakukan pendataan guna pengurusan perizinannya.
‘’Menang sudah cukup banyak warga yang sudah terlanjur mengelola wilayah tersebut. Dan sebagian lainnya merupakan warga dari luar desa. Dan berdasarkan sosialisasi tersebut warga menyepakati untuk mengurusi perizinannya,’’ tutup Yasir.(dum)

Jelang Pemilu, Waspada Peredaran Upal
TERAMANG JAYA - Masyarakat diminta waspada terhadap peredaran uang palsu (Upal), jelang pemilihan umum (Pemilu) legislative pada 9 April mendatang. Saat ini sudah berkembang isu adanya peredaran Upal di tengah-tengah masyarakat. Sebagai antisipasi agar tidak ada korban, aparat penegak hukum diharapkan bisa untuk meningkatkan pengawasan.
Tokoh masyarakat Desa Podok Baru, Kecamatan Teramang Jaya, Siswardi,SE, menyampaikan bahwa jelang Pemilu ini banyak hal yang mesti diwaspadai, salah satunya peredaran Upal. Menurut Siswardi, untuk mengatasi adanya peredaran Upal di tengah-tengah masyarakat , diminta kepada aparat kepolisian untuk lebih memperbanyak waktu untuk turun ke tengah masyarakat.
‘’Jelang pemilu ini, kita himbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan peredaran uang palsu. Sebab kesempatan ini bisa-bisa saja terjadi dan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu, bahkan kita sudah mendengar isu di tengah-tengah masyarakat adanya temuan uang palsu itu. Untuk memperkecil kemungkinan-kemungkinan terjadi kita harapkan aparat bisa lebih meningkatkan pengawasan dan sering turun ke masyarakat,’’ungkap Siswardi kepada Radar Mukomuko (RM) kemarin.
Siswardi menambahkan, setiap momen tertentu sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mencari keuntungan dengan mengedar Upal. Untuk mengatasi persoalan ini, tidak hanya aparat keamanan yang mesti meningkatkan pengawasan, tetapi pihak perbankan semestinya juga harus gencar untuk mensosialisasikan terkait hal itu.
‘’Memang ada yang bakal memanfaatkan momen-momen tertentu untuk mencari keuntungan, untuk itu tidak hanya aparat yang harus turun, tetapi pihak perbankan mestinya harus memberikan pengetahuan tentang perbedaan uang palsu dengan uang aslinya, agar masyarakat tidak mudah terkecoh,’’demikian.(nek)

Memasuki Masa Pensiun, Jabatan Sekdes Kosong

PENARIK - Terhitung Januari ini, sekretaris Desa Penarik, Kecamatan Penarik, Panhar, diusianya ke 56 telah memasuki masa pensiun. Secara otomatis jabatan Sekdes setempat mengalami kekosongan untuk sementara waktu, hingga ditentukan siapa penggantinya. Diketahui Panhar mengabdi sebagai aparat pemerintah desa selama kurang lebih 22 tahun. Selain Sekdes, dia juga pernah menjabat sebagai kepala desa satu periode dan Plt Kades selama 1 tahun.
Panhar ketika ditemui menyebutkan dirinya telah memasuki masa pensiun dan tidak lagi mengembankan tugas sebagai Sekdes terhitung awal bulan ini. Menurut Panhar, saat ini belum jelas siapa yang akan ditunjuk oleh kades sebagai penggantinya.
‘’Saat ini belum ada penggantinya, sedangkan SK pensiun baru saja saya terima setelah menjalani proses MPP,’’ungkap Panhar kepada Radar Mukomuko (RM) kemarin.
Panhar menjelaskan, dirinya mulai mengembankan tugas selaku sekdes sejak tahun 1992 lalu. Di tahun 2004, Panhar dipercaya oleh masyarakat untuk menjadi Kades setelah melalui proses pemilihan, hingga berakhir masa tugas pada 2010.
‘’Karena di tahun 2007 adanya pengangkatan Sekdes menjadi PNS, maka saya mencoba mengurus persyaratannya, sehingga masuk kategori. Ketika itu saya masih dipercaya menjalankan tugas sebagai Kades hingga berakhirnya masa jabatan di tahun 2010. Selanjutnya saya masih menjalankan aktivitas sebagai Sekdes hingga tahun 2013 akhir sampai memasuki masa pensiun pada awal Januari tahun ini,’’pungkas Panhar.(nek)

Perbaikan Bendungan Terkendala Luapan Sungai
SElAGAN RAYA - Rencana perbaikan bendungan Selagan Kecil di Desa Sungai Ipuh, Kecamatan Selagan Raya terkendala luapan sungai selagan. Meskipun alat berat jenis ekcavator telah didatangkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Mukomuko sejak 2 hari lalu, untuk perbaikan bagian bendungan yang menjadi kendala pengairan sawah warga tersebut belum bisa dilaksanakan. Diperkirakan akan dikerjakan setelah arus sungai tersebut surut.
Pemuda Sungai Ipuh Dua, Suheri, menyebutkan para petani sawah setempat dengan bantuan alat berat dari DPU, berencana untuk memperbaiki bagian bendungan Selagan Kecil yang dinilai rusak parah dan tidak berfungsi lagi untuk mengairi air ke sejumlah sawah warga. Namun hingga saat ini pekerjaan terpaksa belum bisa dilaksanakan, karena terkendala luapan arus sungai. Dengan besarnya luapan sungai Selagan itu, pihaknya tidak bisa melaksanakan aktivitas tersebut.
‘’Bendungan Selagan Kecil itu selama ini terbilang tidak berfungsi dengan baik, karena pada bagian pintu air bendungan dipenuhi oleh tumpukan kayu dan pasir. Sehingga air tidak bisa mengalir ke dalam irigasi. Dengan demikian kita bersama warga yang lainnya mencoba untuk memperbaikinya dengan meminta bantuan alat berat dari dinas PU, tetapi belum bisa bekerja karena arus sungai begitu besar,’’ungkap Suheri kepada Radar Mukomuko (RM) kemarin.
Suheri menjelaskan, dengan diperbaikinya bendungan tersebut diperkirakan sejumlah petani yang mengeluh karena kekeringan sawah mereka selama ini akan terjawab. Sebagai upaya yang dilakukan itu, hanya bersifat sementara waktu saja jelang akan diperbaiki oleh pemerintah daerah.
‘’Perbaikan yang akan dilaksanakan ini hanya bersifat sementara saja, sebab untuk perbaikan secara permanen bangunan bendungan diperkirakan membutuhkan biaya yang cukup besar dari pemerintah. Disisi lain, warga khususnya petani sawah begitu berharap kedepannya untuk diperbaiki, agar sumber air sawah tidak lagi menjadi kendala bercocok tanam,’’demikian Suheri.(nek)

Warga Tagih Janji Dewan Prov
//Pekerjaan lanjutan pengaspalan jalan
TERAS TERUNJAM-Warga Talang Kuning, Kecamatan Teras Terunjam, tagih janji anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu yang berencana akan memperjuangkan kembali anggaran untuk pekerjaan lanjutan pengaspalanan jalan di kecamatan setempat. Sesuai degan janji dewan pada masa reses beberapa waktu lalu, untuk ruas jalan  Teras Terunjam-Pondok Kopi kembali bakal dikucurkan anggarannya.
Pemuda Talang Kuning, Novianto,SH menyebutkan pada masa reses anggota dewan Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu, mereka pernah berjanji untuk memperjuangkan kembali anggaran pekerjaan lanjutan pembangunan aspal hotmix di desanya. Hal ini mesti dibuktikan kepada masyarakat, sebab pembangunan jalan itu sangat diharapkan untuk kelancaran akses transportasi.
‘’Kita harapkan janji pada masa reses dulu benar-benar terealisasi untuk pekerjaan lanjutan aspal di di daerah kami. Sebab pembangunan jalan itu sangat diharapkan warga,’’pungkas Novianto.(nek)

Wali Murid Pertanyakan Realisasi BSM
TERAMANG JAYA - Wali murid Madrasyah Tsanawiyah (MTs) Al Falah Desa Pernyah, Kecamatan Teramang Jaya, merasa keberatan peruntukan dana bantuan siswa miskin (BSM) sebanyak 42 siswa yang nilainya mencapai Rp 500 ribu/siswa di sekolah tersebut direncanakan untuk pembangunan sekolah. Meski sudah disepakati melalui hasil rapat, namun menimbulkan kekecewaan dan dinilai tidak tepat sasaran.
Salah seorang wali murid, Badarudin, warga Desa Pernyah menyebutkan BSM yang dikucurkan pemerintah melalui rekening siswa sekolah tersebut dinilai tidak tepat sasaran. Setelah dana dicairkan kepada siswa, kembali diadakan rapat sekolah, dana tersebut kembali dikumpulkan untuk kelancaran pembangunan fisik sekolah.
‘’Terus terang saja sebagai orang tua murid kita tidak setuju dana BSM itu dialihkan untuk pembangunan fisik sekolah. Itu namanya tidak tepat sasaran. Kalau lah ini tetap dilakukan, bantuan pemerintah itu tentu tidak tepat sasaran. Seharusnya tidak demikian, gunakan lah dana itu sesuai dengan kegunaannya,’’ungkap Badarudin kepada Radar Mukomuko (RM) kemarin.
Badarudin menambahkan, alasan pihak sekolah kepada sejumlah wali murid, pihak sekolah ingin melanjutkan pembangunan gedung, karena terkendala dana, maka terpaksa dirapatkan untuk memanfaatkan dana BSM tersebut untuk realisasi pembangunannya. Menurut Badarudin, hal ini dinilai janggal, dengan alasan untuk pembangunan sekolah  selain bersumber dari dana pemerintah, juga bersifat swadaya masyarakat.
‘’Bukan dana BSM yang digunakan untuk membangun sekolah. Masalah pembangunan, sebenarnya itu tugas pemerintah dan komite. Jika ini dilaksanakan, mungkin tidak menjadi persoalan, namun kalau dana bantuan siswa miskin yang dimanfaatkan untuk pembangunan itu, apakah tidak menyalahi aturan. kita harapkan pihak sekolah sebelum mengambil kebijakan untuk mengkaji kembali dari kebijakan itu,’’pungkas Badarudin.(nek)

7.000 Blangko Akte Sudah Tersedia  
//Pengadaan Gunakan Dana Taktis Bupati
METRO – Kabar baik bagi masyarakat Kabupaten Mukomuko dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Sejak kemarin, blangko akte kelahiran sudah tersedia lagi, masyarakat yang membutuhkan layanan pembuatan akte dapat datang setiap hari pada jam kerja. Jumlah blangko akte yang ada saat ini masih terbatas, yaitu sebanyak 7.000 blangko. Sementaran jumlah pendaftar pembuatan akte yang sudah masuk ke Dukcapil sejak Agustus lalu dan belum dicetak lantaran kekurangan blangko hampir 4.000 akte.
Kadis Dukcapil, Jawoto, S.Pd, SE, M.Pd mengatakan blangko akte sudah kosong sejak beberapa bulan lalu, baru sekarang kembali tersedia. Maka kemarin ia langsung menginstruksikan pegawai Dukcapil untuk menyelesaikan proses pencetakan permohonan akte yang sudah numpuk tersebut. Sekaligus pelayanan pembuatan akte juga terus dilakukan sesuai dengan jumlah blangko yang tersedia saat ini. Ia memperkirakan 7.000 blangko baru ini cukup mengakamodir permohonan hingga beberapa bulan ke depan.
‘’Alhamdulillah blangko akte baru saja datang, kita sudah mengalami kekosongan blangko sejak beberapa bulan lalu. Maka karena sudah banyak pendaftar pembuatan akte yang numpuk, semua kita minta bekerja maksimal meskipun harus lembur kerja,’’ kata Jawoto.
Blangko yang sudah tersedia itu untuk diketahui pengadaannya menggunakan dana taktis Bupati Drs.H Ichwan Yunus, CPA, Ak, MM, sebab anggaran yang diajukan dalam APBD beberapa waktu lalu tidak dikabulkan. Bupati secara langsung meminta kepada Dukcapil menggunakan anggaran taktis tersebut, sebab kebutuhan akte ini sangat mendesak. Hal ini terbukti dengan banyaknya jumlah pendaftar blangko di Dukcapil sejak beberapa bulan lalu. Masyarakat dari sekarang sudah bisa datang untuk mendapatkan aktenya setiap hari kerja.
‘’Ini perintah dari bapak bupati yang melihat mendesaknya kebutuhan pembuatan akte saat sekarang. Maka bersyukur masyarakat dari saat ini dapat dilayani untuk akte. Kita berusaha kedepannya, kekurangan akte yang terjadi selama ini tidak terulang dan bisa cepat diatasi,’’ tutupnya.(jar)

e-KTP Bisa Dicetak di Mukomuko
METRO – Jika sebelumnya, proses percetakan e-KTP dilakukan di Jakarta, mulai tahun ini, e-KTP bisa dicetak langsung di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Mukomuko. Pasalnya sejak awal tahun 2014 lalu, Dukcapil Mukomuko sudah memiliki mesin cetak sendiri. Selain itu petugas operasional pelayanan pencetak KTP juga sudah disiapkan dan menguasai teknelogi ini.
Kepala Dinas Dukcapil Mukomuko, Jawoto, S.Pd, SE, M.Pd mengungkapkan mulai tahun ini e-KTP sudah dapat dicetak langsung di Kabupaten Kota. Untuk Mukomuko sendiri, karena sekarang masih dalam penyesuaian, pelayanan mencetak langsung e-KTP akan dimulai pada awal bulan depan. Sistimnya setelah perekaman dilakukan, data penduduk tersebut dikirim ke server pusat untuk pencocokan. Karena akan terbaca bagi masyarakat yang sudah mendaftar di tempat lain dalam server tersebut.
‘’Kalau untuk cetak bisa langsung, namun data perekam tetap dikirim ke server pusat lebih dulu, untuk verfikasi data tersebut. Sebab bagi yang sudah buat e-KTP di tempat lain akan terbaca dan tidak bisa dilayani kembali,’’ kata Jawoto.
Proses perekaman e-KTP di Kabupaten Mukomuko menurutnya sudah mendekati selesai untuk data penduduk yang sudah berhak memiliki KTP. Dimana hanya tersisa sekitar 4 ribu warga saja belum melakukan proses perekaman dari 121 000 wajib KTP di Mukomuko. Sementara data e-KTP yang sudah di rekam dan belum selesai dicetak masih ada sekitar 2000 lagi. Dengan adanya mesin cetak ini, dimaksimalkan prosesnya bisa selesai secepat mungkin.
‘’Kita imbau kepada masyarakat yang belum merekam untuk segera melakukan perekaman, KTP itu penting untuk kita. Untuk yang sudah direkam dan belum keluar, mudah-mudahan waktu dekat ini segera kelar,’’ tutupnya.(jar)
Tahun Politik, Dewan Bahas 5 Raperda
METRO – Pada masa persidangan tahun 2014 ini, anggota DPRD Kabupaten Mukomuko diberi mandat untuk membahas sebanyak 5 ajuan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang baru. Masing-masing dua Raperda yang merupakan inisiatif dari dewan sendiri, yaitu tentang Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) dan Raperda tentang Rencana Zonasi wilayah Pesisir Kabupaten Mukomuko.
Sedangkan 3 Raperda lagi diajukan oleh pihak eksekutif, masing – masing Raperda tentang penyertaan modal pemerintah Kabupaten Mukomuko pada PT. Maju Sejahtera dan Bank Bengkulu, kedua Raperda tentang penyertaan modal pemerintah daerah pada PDAM Tirta Selagan dan PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mukomuko dan yang terakhir Raperda tentang Bantuan Hukum.
Juru bicara Banleg, Ir. Nurlina Zamdial, M.Si mengatakan berkenaan dengan dua raperda inisiatif di atas, kita dituntut untuk membahas  dan menyempurnakan supaya produk hukum daerah yang dihasilkan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pemerintahan. Ia berharap Raperda tentang KKPD dan juga tentang rencana zonasi wilayah Pesisir dapat dilanjutkan pembahasannya.
‘’Raperda inisiatif dengan ini diajukan setelah melalui berbagai telaah dengan mempertimbangkan kebutuhan daerah. Maka kami berharap dapat dibahas hingga ditetapkan sebagai Perda daerah yang baru,’’ kata Nurlina saat sidang paripurna kemarin.
Wakil Bupati (Wabup) Mukomuko, Choirul Huda, SH yang menyampaikan draft raperda kemarin menyampaikan, yang melatar belakangi lahirnya raperda tersebut tidak lain dikarenakan pentingnya materi tersebut. Sehingga dipandang perlu untuk segera ditingkatkan menjadi Perda. Dengan harapam ke tiga raperda tersebut mendapat tanggapan oleh anggota dewan terhormat. 
‘’Atas nama pemerintah Kabupaten Mukomuko berharap raperda ini dapat segera ditingkatkan menjadi Perda. Sebab pemerintah memperkirakan perda ini dapat mempercepat terlaksananya program daerah ke depannya,’’ papar Huda.
Ketua DPRD, Drs. Arnadi Pelam yang langsung memimpin jalannya paripurna penyampaian draft raperda menyampaikan pihaknya akan berusaha secepatnya memberi penjelasan atas pengajuan raperda yang sudah masuk. Jika memungkinkan secepatnya pula ditingkatkan menjadi peraturan daerah.
‘’Kepada seluruh anggota dewan, kita harapkan bisa bekerja maksimal  untuk menyelesaikan semua tugas yang ada, mudahan raperda yang sudah masuk dan akan dibahas ini bisa diselesaikan tepat waktu,’’ tutupnya.(jar)

Warga Perumnas Giatkan Siskamling
METRO – Maraknya aksi dugaan pencurian di awal tahun 2014 ini membuat banyak warga was-was. Salah satu upaya yang sudah dilakukan warga komplek perumnas Bumi Ratu Asri di Kelurahan Bandar Ratu, Kecamatan Kota Mukomuko adalah menggiatkan siskamling. Kendati belum secara keseluruhan warga ikut serta lantaran alasan kesibukan aktivitas maupun yang belum resmi menghuni rumahnya, ronda atau jaga malam yang digelar saban malam mulai pukul 23.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB mulai aktif sejak minggu lalu.  
Diungkapkan koordinator ronda, Irawan, lokasi yang dijadikan pos ronda adalah kantor pemasaran developer perumnas, di bagian depan komplek. Irawan menyampaikan bahwa bagi warga yang berhalangan ronda tidak diperbolehkan mengganti dengan uang ataupun barang. Aturan ini belakangan menuai kritikan dari sejumlah warga komplek.
Hampir sebagian besar penghuni komplek merupakan pegawai, bahkan ada juga anggota kepolisian yang rutinitasnya tidak menentu. Terkadang bertugas pagi hari, terkadang malam hari. Sedangkan pengganti dari uang, warga dapat mengutus perwakilannya untuk ronda bersama warga lain. Untuk mengganti dengan uang pun belum tentu seluruh warga menyanggupi. 
‘’Tujuan dibuatkan ronda selain untuk mengamankan lingkungan kita juga wadah mempererat tali silaturahmi. Memang dalam aturan yang dibuat, bagi warga yang tidak bisa hadir tidak bisa menggantinya dengan uang. Bisa diganti dengan orang yang ditunjuknya,’’ kata Irawan.(cw2) 


Polda Terjunkan 1 Pleton
//Kawal Pemilu di Mukomuko
POLITIK RM – Guna menyukseskan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, Polri kembali menyatakan kesiapannya untuk melakukan pengamanan guna mengantisipasi gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Termasuk pelaksanaan Pemilu di Kabupaten Mukomuko. Selain 120 anggota Polres dan Polsek se Kabupaten Mukomuko disiagakan, Polda Bengkulu akan membantu sebanyak 1 pleton anggota unntuk pengamanan per 9 April mendatang. Selain anggota Polri, anggota Linmas se Kabupaten Mukomuko pun akan dilibatkan. Tanggal 27 Januari mendatang, anggota Linmas akan mengikuti pelatihan yang dipusatkan di 4 titik yakni Lubuk Pinang, Kota Mukomuko, Pondok Suguh dan Ipuh yang dipimpin langsung masing-masing jajaran polsek. Sedangkan minggu depan, Polres Mukomuko bakal menggelar giat cipta kondisi yang meliputi operasi pekat, kriminalitas dan lalu lintas. Sedangkan H-3 pemilu, Polres juga menggelar Operasi Mantap Brata.
Kapolres Mukomuko, AKBP. Wisnu Widarto, S.Ik saat ditemui langsung mengatakan bahwa dalam pemilu 2014 ini, pihak polri akan bekerjasama dengan semua pihak termasuk anggota linmas dalam hal pengamanan. Saat ini, sebagian besar anggota telah diturun ke lapangan untuk melakukan pemantauan.
‘’Kita sudah menerima instruksi dan siap untuk mengamankan pemilu nanti. Anggota kita sekitar 120 orang akan diturunkan. Dan mendapat bantuan dari Polda sebanyak 1 pleton. Selain itu, anggota linmas yang ada di Kabupaten Mukomuko juga akan dikerahkan. Namun, belum tahu jumlahnya. Akhir bulan ini akan mengikuti pelatihan yang dipusatkan di 4 titik. Dari pantauan sementara, situasi masih kondusif,’’ ungkap kapolres.
Ditambahkannya, untuk sejumlah fasilitas telah disiapkan secara lengkap. Dan pihaknya mewanti-wanti agar anggotanya tidak terlibat menyukseskan parpol atau caleg dalam pemilu dalam artian netral. Jika terbukti, anggota tersebut akan dikenakan sanksi disiplin.
‘’Banyak agenda kegiatan yang akan kita gelar nantinya. Selain memang sudah kita agendakan, dari mabes polri juga akan menurunkan instruksi untuk pelaksanaan operasi mantap brata. Dan kami imbau anggota baik dalam apel maupun melalui surat pemberitahuan agar tidak ikut serta dalam mengurus parpol atau menyukseskan caleg. Kita harus netral. Kalau sampai terbukti, akan kita kenakan sanksi disiplin,’’ demikian kapolres.(ray)
       
DPT Berpotensi Berubah
POLITIK RM – Hingga saat ini jumlah mata pilih tetap (DPT) Pemilu 2014 di Kabupaten Mukomuko masih terus direvisi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mukomuko. Proses pembenahan ini akan terus dilakukan hingga 20 hari sebelum pencolosan dilakukan. Jumlah terakhir mata pilih hingga kemarin sebanyak 119.095 yang terdiri dari 61.847 pemilih laki-laki dan 57.284 pemilih perempuan. Jumlah ini besar kemungkinan bisa bertambah dan berkurang.
Sekretaris KPU Mukomuko, Junhari, B.Sc, ditemui di ruang kerjanya kemarin menerangkan, jumlah yang ada sekarang sudah jauh berkurang dari data sebelumnya. ALasannya ada temuan pemilih ganda, meninggal dan pindah serta alasan lainnya. Petugas masih terus menelusuri satu persatu pemilih ini, maka besar kemungkinan perubahan akan terus terjadi hingga pemilu dilaksanakan. Targetnya pemilih yang terdaftar benar-benar falid hingga angka golput bisa ditekan semaksimal mungkin.
‘’Pembenahan DPT sejak semula terus kita lakukan sesuai perintah dari pusat, maka jumlah yang ada sekarang ini bisa betambah lagi ataupun ngurang. Terakhir masa perbaikan dilakukan hingga 20 hari sebelum hari pencoblosan,’’ kata Junhari.
Bagi calon pemilih yang merasa dirinya belum terdaftar sebagai pemilih tetap, hingga waktu masa perbaikan berakhir dapat melapor ke petugas KPU. Terutama mereka yang baru pindah dari daerah lain ke Mukomuko untuk segera melapor. Bagi yang tidak terdaftar sebagai pemilih tetap, tidak dapat menggunakan hak pilihnya pada pemilu mendatang, meskipun memiliki KTP dan keterangan lainnya. Sebab KPU akan menyampaikan undangan resmi kepada setiap yang terdaftar untuk menggunakan haknya.
‘’Kalau tidak terdaftar maka tidak bisa memilih, maka masa perbaikan itu berlaku hingga mendekati waktunya nanti. KTP dan keterangan lain kemungkinan tidak berlaku, sebab KPU akan sampaikan undangan kepada pemilih yang sudah terdaftar,’’ tegasnya.
Ketua KPU MUkomuko, Dawud, S.Ag juga menerangkan, KPU berusaha bersama seluruh lapisan petugas yang ada untuk menyempurnakan DPT. Maka setiap saat penyesuaian terus dilakukan, bagi pemilih ganda atau meninggal langsung dibenahi dan untuk yang belum terdaftar dimasukkan ke dalam daftar. Imbauan terus disampaikan kepada masyarakat, untuk mengecek namanya dalam daftar pemilih yang ada.
‘’Masyarakat kita minta mengecek namanya, sedang petugas terus kita terjunkan melakukan penyesuaian pemilih, kita berusaha data yang digunakan nanti betul-betul cocok,’’ tutupnya.(jar)

Panwascam Tuding Atribut Caleg Melanggar
POLITIK RM - Ketua Pengawas Kecamatan (Panwascam) Air Dikit, Apriansyah, menerangkan dari penelusurannya banyak Calon anggota legislatif (Caleg) yang diduga melanggar peraturan pemilu. Pelanggaran dimaksud berupa pemasangan atribut di jalur yang semestinya steril.
‘’Terus terang saja, memang secara aturan mereka para Caleg yang memberanikan diri untuk memasang baliho di tempat umum itu jelas melanggar aturan. Seperti di wilayah kita, memang sudah banyak baliho yang terpasang, padahal memang belum waktunya,’’ ungkap Apriansyah kepada Radar Mukomuko (RM) kemarin.
Apriansyah menyebutkan, pihaknya akan mencoba melakukan penertiban dengan melakukan tindakan persuasif dengan caleg maupun timnya. Jika memang tidak diindahkan nantinya, pihaknya akan melayangkan surat resmi ke Panwaslu Kabupaten untuk ditindaklanjuti.
‘’Hingga sekarang ini kita sudah memiliki data sementara dan itu tetap akan kita laporkan jika mereka tidak sesegera mungkin untuk membuka balihonya. Sebelumnya kita mencoba untuk melakukan pendekatan kepada Caleg untuk memberikan teguran lisan, kalau memang tidak bisa di tertibkan, tunggu saja langkah selanjutnya,’’ imbuh Apriansyah.
Hasil temuan di lapangan, di kawasan Desa Sumber Sari, Pondok Lunang ditemukan beberapa baliho caleg yang terpampang di tepi jalan raya. Ada yang dipasang di batang pohon dan ada juga sengaja untuk memasang baliho di rumah-rumah warga.
‘’Bagi Caleg yang melanggar aturan itu bisa dituntut secara hukum nantinya, kita tunggu saja tanggal mainnya. Yang jelas kita komit untuk melakukan penertiban,’’ demikian Apriansyah.(nek)

Surat Suara Tak Dilipat
POLITIK RM – Jika pada pemilu sebelumnya, masyarakat berkesempatan dapat opah melipat surat suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pada pemilu kali ini, tampaknya surat suara yang didistribusikan dari pusat tidak perlu dilipat lagi. Sebab isunya surat suara sudah dalam bentuk siap digunakan oleh pemilih untuk dicoblos.
Sekretaris KPU Mukomuko, Junhari, B.Sc menerangkan sejauh ini dalam dipa anggaran yang ada, tidak ada biaya untuk menyoting kembali surat suara seperti sebelumnya. Artinya besar kemungkinan surat suara pemilu 2014 ini sudah dalam bentuk siap disalurkan ke setiap TPS. Pada pemilu sebelumnya, surat suara dilipat kembali oleh KPU yang dibantu masyarakat.
‘’Kalau pastinya kita belum tahu, yang jelas untuk saat ini dalam Dipa anggaran tidak disebutkan, ada biaya pengolahan dan sortir kembali surat suara tersebut. Namun pastinya kita belum tahu, dalam waktu dekat ada seminar tentang persiapan ini,’’ ungkap Junhari.
Jumlah surat suara yang masuk ke Mukomuko nantinya sesuai dengan jumlah pemilih yang terdaftar kemudian ditambah 1 persennya. Kemungkinan baru datang sektar 15 hari sebelum pencolosan dilakukan. Mereka dalam hal ini hanya menerima dalam bentuk jadi saja, sedangkan proses lainnya langsung di pusat dan Provinsi. Angka penambahan satu persen ini untuk antisipasi surat suara rusak dan persoalan lainnya, penggunaan cadangan harus ada keterangan jelas dari TPS dan KPU.
‘’Surat suara nantinya dikawan ketat oleh aparat dan tim pengawas pemilu. Prosesnya kita belum jelas, yang pasti kemungkinan mulai didistribusikan 15 hari sebelum pencoblosan,’’ tutupnya.(jar)

Radar Mukomuko 15 Januari 2014

Puluhan Pejabat ‘’Diparkir’’
//Ichwan Reshuffle Kabinet Besar-besaran 
METRO – Setelah sempat beberapa kali tertunda dengan alasan yang tidak diketahui pasti, akhirnya Bupati Mukomuko, Drs.H Ichwan Yunus, CPA, MM melakukan reshuffle kabinetnya. Tak tanggung-tanggung, sebanyak ratusan pejabat mulai dari Eselon IV, III dan III masuk ke dalam daftar mutasi, rotasi dan promosi yang digelar pada Senin (13/1). Jumlah pastinya, 18 pejabat eselon II, 84 eselon II dan eselon IV sebanyak 107 orang. Puluhan diantaranya diparkir alias tidak mendapat jabatan. 
Dari sederetan pejabat yang diparkir, nama Drs.H Ruslan, M.Pd sempat jadi sorotan dan perbincangan seluruh yang hadir di dalam aula kantor Bappeda. Bagaimana tidak? Ruslan yang sebelumnya mengemban jabatan strategis sebagai Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) dipindah ke Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan. Posisinya digantikan Jaskani, S.Pd yang sebelumnya memimpin Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar).  
Terus lagi, Bustanul Arifin, SE yang harus merelakan jabatan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) berpindah ke Drs.  Haryadie Nazar. Bustanul sendiri diberi amanah sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik. Berbeda lagi dengan Bustam Effendi, SH. Ia dipindah menjadi Fungsional Auditor Ahli Madya di Inspektorat Wilayah. 
Sementara, figur pejabat yang dikenal disiplin dan pekerja keras, selama memegang Dinas Pendapatan dan Kekayaan Daerah (DPKD) berperan penting dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Mukomuko, Ir. Kasmidi Kasim, M.Si dipindah ke Asisten I Setdakab. Tongkat estafet pindah ke tangan Syahrizal, SH. Syafrizal sebelumnya menduduki jabatan Plt di Dinas Pekerjaan Umum (PU). Setelah cukup lama menanti akhirnya mantan Sekretaris Disporapar itu mendapat jabatan definitif.
Jika Ruslan dan B
ustanul harus beradaptasi dengan lingkungan dan pekerjaan barunya sebagai staf ahli, berbeda halnya dengan Drs. Noviar Zen, Apt, MM. Eks Dirut RSUD Mukomuko ini dipercaya memimpin Dinas Kesehatan (Dinkes). Terdapat dua wajah baru yang menjabat job eselon II. Keduanya, Badiuzaman, SH dan Abu Hasan Rusli, S.Pd. Badiuzaman menggantikan posisi Ramdani, SE sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) yang pindah ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Sedangkan Abu Hasan, menggantikan Jaskani di Disporapar.
Eks Kadisperindagkop UKM, Drs. Novizar Eka Putra dipercaya menjabat Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKB dan PP). Ia menggantikan Dra.H Farida Ariani, M.Pd yang memasuki masa pensiun bersama pejabat lainnya, Ewang Mulyana, SP.
Tak kalah menariknya ‘’bongkar pasang’’ pejabat eselon III. Drs.Suwarto, M.Pd pindah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menjadi Fungsional Pengawas SMA. Jabatannya sebagai Sekretaris Disdikbud dimandatkan kepada Winarto, S.Pd, mantan Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). Nasib serupa dialami Drs. Marjohan. Marjohan yang sebelumnya menjabat Camat Kota Mukomuko pindah ke Fungsional Auditor Ahli Madya di Inspektorat Wilayah. Pun sama dengan Aman Jaya, SP dan Sapariadi, ST, MT. Kalau Aman Jaya sebagai Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli Muda di Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan (P3K), Sapariadi sebagai Fungsional Umum di Dinas PU. Selanjutnya, Agus Harvinda, ST, M.Si mendapat jabatan baru sebagai Kabag Administrasi Pemerintahan Setdakab. Sementara Apriansyah, ST, MT didapuk sebagai Sekretaris Dinas PU.
Di tubuh Disporapar terjadi perombakan besar-besaran, dimana ketiga orang pejabatnya diganti. Mulai dari Juni Kurnia Diana, A.Ma dari Kabid Pariwisata menjadi Fungsional Pamong Belajar Ahli Madya di Disdikbud, Ismael, SH dari Kabid Olahraga menjadi Fungsional Pengawas SD di Disdikbud serta Jailani dari Kabid Pemuda menjadi Fungsional Pengawas SD di Disdikbud. 
Masih hangat di ingatan mutasi beberapa waktu lalu yang membawa Yanzuri Nawawi, SE pindah ke Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) mengganti Eviyanti, SH. Dalam mutasi kali ini, Yanzuri kembali masuk dalam daftar. Ia dipindah ke Kantor Kesbangpol dan Sandi. Penggantinya di KPTSP adalah Musharudin, S.IP, yang sebelumnya menjabat Camat XIV Koto.
Nah, teka teki siapa penerus Yanzuri yang sempat cukup lama mengisi pos Kabag Humas dan Protokoler Setdakab terjawab sudah. Drs. Nur Alam adalah orang yang dipercaya mengemban jabatan itu. Nur Alam sendiri diketahui sebelumnya berkarir di Kota Bengkulu.
Bup saat dimintai komentarnya mengenai reshuffle besar-besaran terhadap kabinetnya di awal tahun yang juga bersamaan dengan akan datangnya Pesta Demokrasi, Pemilu mengungkapkan, tidak ada dasar lain selain memenuhi kebutuhan organisasi dan penyegaran.
‘’Kita sudah perhitungkan kebijakan untuk melakukan mutasi ini. Tentu setelah  melalui proses yang panjang. Kami juga menempatkan pejabat yang kami nilai akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Bagi pejabat yang menduduki jabatan baru, kita minta untuk memberikan yang terbaik untuk daerah. Bagi yang turun, kita juga meminta agar tetap bekerja dengan baik. Bukan berarti tidak baik, namun semua ini untuk penyegaran,’’ ungkap Bup.
Senada disampaikan Sekdakab Mukomuko, Syafkani, SP. Menurutnya, sebelum mutasi, Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) telah melakukan pembahasan. Dimana hasil kinerja para pejabat dievaluasi serta dilakukan peninjauan seputar kemampuan atau basic yang dimilikinya. Hasil pembahasan langsung dilaporkan kepada bupati untuk kemudian diambil kebijakan mengenai penempatan.
‘’Mutasi ini adalah kebijakan untuk perbaikan sistim pemerintahan. Bukan untuk menjatuhkan atau melengserkan pejabat. Ini untuk kepentingan pemerintahan, agar kedepan bisa lebih baik lagi. Dan data mutasi ini ditetapkan melalui proses panjang. Evaluasi kinerja, kedisiplinan serta kamampuan menjadi tolak ukurnya. Dan penempatan pejabat baru diharapkan bisa menjalankan sistim pemerintahan yang lebih baik lagi. Bagi pejabat yang turun, kita tetap memberikan motivasi untuk bisa bekerja lebih baik lagi demi kepentingan daerah,’’ demikian Syafkani.(ray)

//Janji Bekerja Maksimal, Siap Belajar, Pasrah Jadi Staf Ahli
SEBAGIAN pejabat menjadikan kebijakan reshuffle yang sudah dilakukan sebagai bentuk penyegaran demi kepentingan pemerintahan untuk memajukan daerah. Sebagai abdi negara, pada dasarnya seorang pejabat harus siap ditempatkan dimana saja. Dalam artian, tetap berkewajiban untuk bekerja mau diberi jabatan atau tidak.
Saat dimintai komentarnya, Kepala BKPPD yang baru, Jaskani, S.Pd menganggap jabatan barunya sebagai amanah yang tidaklah mudah. Ia berjanji akan menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
‘’Memang saya nilai jabatan baru ini lebih berat, tetapi akan saya upayakan untuk bekerja dengan baik. Jabatan inikan amanah yang harus kita jalankan sebaik mungkin. Tentunya harus ada dukungan dari semua pihak, sehingga apa yang dikerjakan dapat menuai hasil sesuai harapan,’’ ujar Jaskani.
Hal senada disampaikan Kepala Kesbangpol dan Sandi, Yanzuri Nawawi, SE. Menurutnya, ia akan tetap berupaya keras menjalankan tugas barunya dengan penuh tanggung jawab sekalipun Yanzuri tergolong baru memimpin KPTSP. 
‘’Karena sudah diamanahkan dan diberi tanggung jawab, ya akan saya laksanakan. Memang sebelumnya saya dipindah dari Kabag Humas menjadi Kepala KPTSP. Sekarang ini diamanahkan lagi untuk menjabat Kepala Kesbangpol. Mudah-mudahan bias lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja,’’ kata Yanzuri.
Sementara, Kepala DPKD, Syahrizal, SH yang baru dilantik turut menganggap amanah yang diberikan kali ini terlampau berat. Mengingat DPKD menjadi leading sector dalam mengurusi pendapatan daerah. Meski demikian, ia akan berusaha semaksimal mungkin. Syahrizal juga tak segan-segan untuk belajar dengan pejabat terdahulu yang sudah berpengalaman.
‘’Ya kalau ada yang belum paham, tentu akan kami tanyakan langsung kepada pejabat sebelumnya. Soal mutasi ini, sebagai abdi negara kita harus siap ditempatkan dimana saja,’’ kata Syahrizal.
Kepala KPTSP, Musharudin, S.IP yang sebelumnya menjabat Camat XIV Koto menerangkan, penempatannya di KPTSP bukanlah baru kali ini. Sejak tahun 2008 sampai 2010 lalu, ia pernah bertugas di KPTSP dan bahkan ikut ambil bagian dalam merintis dari UPTP menjadi KPTSP di bawah kepemimpinan Eviyanti, SH.
‘’Saya pernah merintis di KPTSP itu. Dulunya UPTSP dan 2010 ditetapkan sebagai KPTSP. Meski sudah ada pengalaman, tetapi kami akan tetap meminta dukungan dari pegawainya. Semoga kedepan bisa lebih baik lagi. Memang berat tugasnya, tetapi kalau kita berupaya dan enjoy melaksanakannya semoga tidak ada masalah,’’ terang Musharudin.
Lain halnya dengan pejabat yang lengser. Drs. Suwarto, M.Pd, yang sebelumnya menjabat Sekretaris Disdikbud mengatakan, baginya jabatan bukanlah tujuan dalam bekerja.
‘’Menduduki jabatan vital itu memang bisa dibilang enak. Tetapi tanggung jawab dan risikonya besar. Karena banyak yang harus diurus. Dan sudah wajar kalau pemkab itu melakukan mutasi untuk penyegaran. Sebagai PNS, kita semua harus siap. Dan bagi saya, ini sebagai motivasi untuk kedepannya lebih baik lagi,’’ terang Ketua PGRI kabupaten ini.
Pun sama dikatakan mantan Kepala Dishubkominfo, Bustanul Arifin, SE. Ia akan tetap menjalankan tugas di tempat barunya dengan penuh tanggung jawab,
‘’Pemerintah melakukan mutasi ini kan ada tujuannya. Kita selaku PNS harus siap ditempatkan dimana saja. Termasuk saya ini. Dilantik menduduki jabatan baru sebagai staf ahli bupati tidak masalah. Saya akan tetap menjalankan tugas sebaik mungkin,’’ ujar Bustanul.
Terpisah, Juni Kurnia Diana, A.Ma yang semula menjabat Kabid Pariwisata di Disporapar lalu dipindah menjadi Fungsional Pamong Belajar Ahli Madya di Disdikbud mengucapkan terima kasih pada pemimpin, dalam hal ini bupati yang telah memberi kepercayaan berupa jabatan kepadanya.
‘’Saya mengucapkan terimakasih kepada pemimpin yang telah memberi kepercayaan untuk mengabdi untuk daerah dan negara umumnya selama ini, sesuai dengan jabatan yang telah ditentukan. Sebagai abdi negara, ini merupakan hal yang biasa mutasi yang merupakan penyegaran, dan itu hanya bisa kita ambil hikmahnya. Mungkin lebih banyak tenaga-tenaga pegawai yang lebih pantas untuk menempati jabatan itu jika dibandingkan dengan kinerja saya selama ini. Yang terpenting bagaimana kedepannya dengan jabatan baru yang dititik beratkan kepada pihak lain itu akan membuat perubahan yang signifikan dari sebelumnya. Saya yakin pemimpin tak salah dalam memilih orang-orang yang tepat untuk mengembankan amanah itu. Selain itu, dimanapun saya ditempatkan akan tetap bersedia menjadi abdi negara, sebab pengabdian dan jabatan itu sesuai dengan kepangkatan dan loyalitas yang saya miliki. Artinya, kesempatan yang selama ini diamanahkan kepada saya mungkin belum bisa dijaga dan dijalankan dengan baik dan itu menjadi sebuah catatan kedepannya,’’ tutup Juni.(ray/nek)

Pejabat Diminta Teladani Kepemimpinan Rasulullah
METRO –
Reshuffle kabinet Bupati Mukomuko, Drs.H Ichwan Yunus, CPA, MM yang dilakukan kali ini bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Seiring dengan itu, permintaan datang dari Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten, H Syaikhun agar para pejabat yang muslim dan  dipercaya mengemban amanah dapat meneladani sifat kepemimpinan Rasulullah. Sifat-sifat dasar etika kepemimpinan yang melekat pada diri Nabi Muhammad SAW terdiri dari shiddiq atau jujur, amanah atau dapat dipercaya, tablig atau menyampaikan serta fathonah atau cerdas.
Diuraikan Syaikhun, disamping sifat-sifat utama dalam kepemimpinannya, beliau  juga dikenal memiliki sikap sabar, tidak pendendam, lemah lembut dalam tutur kata, tegas dalam bersikap, bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah, bijaksana dalam mengambil keputusan, dan sederhana dalam kehidupannya. Jika rasulullah memiliki misi kerasulannya untuk memperbaiki ahlak manusia, para pejabat Mukomuko hanya sebatas di instansinya masing-masing.  
Rasulullah telah wafat ribuan tahun yang lalu, tetapi pengaruhnya tetap abadi hingga sekarang, tidak lapuk dimakan zaman dan tidak lekang dimakan usia. Rasulullah adalah contoh teladan pemimpin yang baik. Rasulullah saw. memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain. Rasulullah memimpin penglihatannya, tutur katanya, nafsunya, keinginannya, dan memimpin keluarganya dengan cara terbaik sehingga Beliau mampu memimpin umat dengan cara dan hasil yang terbaik pula. Adapaun penyebab seorang pemimpin tersungkur menjadi hina karena banyak menginginkan kedudukan dan jabatan tetapi tidak mampu memimpin dirinya sendiri. Seorang pemimpin jatuh karena kesalahannya sendiri dan bukan karena orang lain.
‘’Bagi pejabat yang muslim contohlah sifat kepemimpinan Rasulullah. Beliau dalam memimpin penuh kejujuran, kesabaran, lemah lembut dalam bertutur kata, tegas dalam mengambil sikap dan bijaksana dalam memutuskan. Walau sebenarnya beliau itu adalah kekasih Allah SWT namun tidak pernah beliau sombong, angkuh, rakus dan sebagainya. Sampai hari ini Rasulullah masih menjadi panutan bagi Umat Muslim se dunia. Nah kalau pejabat kan hanya sebatas di instansinya saja. Nikmatilah rezeki hasil kerja keras kita, jangan terbawa nafsu untuk menghalalkan berbagai cara. Ingatlah bahwa jabatan itu adalah amanah yang nantinya akan dipertanggungjawabkan,’’ pesan Syaikhun bijak.
Di lain sisi, salah seorang ustad asal Kecamatan Penarik, Ust. Nur Salim lebih mengharapkan agar para pejabat yang baru berpartisipasi aktif dalam setiap acara keagamaan. Dengan begitu akan memunculkan energi positif di tengah-tengah masyarakat. Nur mencontohkan sejauh ini yang aktif mendukung kegiatan keagamaan dan pernah menyelenggarakannya dengan melibatkan seluruh elemen adalah Kapolres Mukomuko, AKBP. Wisnu Widarto, S.Ik dan juga Wabup, Choirul Huda, SH.(cw2)  

Baru Bebas Langsung Dikurung
LUBUK PINANG – Peluang Ry (27), warga Tanjung Alay, Kecamatan Lubuk Pinang menghirup udara bebas urung didapatkan. Pasalnya, setelah menjalani masa kurungan selama 5 bulan dalam kasus dugaan Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) di Painan, Sumatera Barat (Sumbar), Ry kembali dijemput anggota Polsek Lubuk Pinang dan dijebloskan ke dalam sel. Ry diduga kuat terlibat curanmor di 5 TKP dalam Kabupaten Mukomuko per 2012-2013 lalu. TKP tersebut antara lain di kawasan Pasar Desa Lubuk Pinang, kawasan PT. KSM dan Kota Mukomuko yang berhasil mengembat 3 unit Yamaha Vixion dan 1 unit Yamaha Mio. Sedangkan 1 TKP lainnya di Kecamatan Air Manjuto berhasil membawa kabur sepeda motor Yamaha Mio. Barang Bukti (BB) itu dijual ke Kerinci, Jambi seharga Rp 2 juta sampai Rp 4 juta/unit. Akibat perbuatannya, Ry yang telah ditetapkan sebagai tersangka (tsk) diancam kurungan maksimal 7 tahun karena melanggar pasal 363 KUHP tentang pencurian.
Kapolres Mukomuko, AKBP. Wisnu Widarto, S.Ik melalui Kapolsek Lubuk Pinang, Iptu. Djaliman membenarkan pihaknya telah menjemput tsk dari Polres Painan. Saat ini, anggota masih melakukan pemeriksaan. Selain melakukan aksi di Painan, tsk melakukan aksinya di Kabupaten Mukomuko.
‘’Kami sudah menjemput tersangka setelah prosesnya di Painan selesai. Sekarang ini tersangka kita periksa atas keterlibatannya melakukan curanmor di 5 TKP dalam Kabupaten Mukomuko. Untuk itu, kita fokuskan penyidikan dengan TKP di Kecamatan Lubuk Pinang dan Air Manjuto terlebih dahulu. Sekarang ini, tersangka masih mendekam di dalam sel mapolsek,’’ ungkap kapolsek.
Selain Ry, penyidik juga melakukan penyelidikan terhadap tsk yang berhasil melarikan diri, Jn. Sejauh ini, keberadaan Jn belum diketahui dan masih dalam pelacakan.
‘’Selain Ry, ada tersangka lain yang saat ini masih buron. Kita akan tindaklanjuti untuk prosesnya. Namun, sementara ini kita proses tersangka yang sudah ada,’’ imbuh kapolsek.
Ditemui di dalam sel, Ry mengaku menyesali atas perbuatannya itu. Ry melakukan aksinya karena mendapat ajakan dari Jn yang saat ini masih kabur.
‘’Sebenarnya saya sudah enak bekerja di depot kayu, tapi karena diajak sama teman (Jn, red) saya ikut. Pertama kali yang mengabil motor Jn, saya yang membawanya. Setelah berhasil pada aksi pertama, saya ketagihan. Saya juga nyaris ditangkap warga saat mengambil sepeda motor. Waktu itu motornya saya buang ke semak-semak dan kami berhasil kabur,’’ demikian Ry.(cw2)

BBI Siapkan 70 Ribu Benih Ikan
LUBUK PINANG – Balai Benih Ikan (BBI) yang terletak di Kecamatan Lubuk Pinang menyiapkan sekitar 70 ribu benih ikan. Benih itu akan dibagikan ke seluruh Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) yang ada di Kabupaten Mukomuko. Benih itu terdiri dari benih ikan patin, lele, nila dan ikan mas. Peningkatan persediaan benih ikan ini berkat kerjasama dengan Balai Budidaya Air Tawar (BBAT), Jambi. Dipastikan, kedepan setiap kebutuhan benih ikan akan terpenuhi di BBI.
Kepala BBI Kabupaten Mukomuko, Sudono, S.Pi menyampaikan bahwa pihaknya berupaya agar BBI dapat meningkatkan aktivitas terutama dalam menyediakan benih ikan. Meski secara bertahap, pihaknya akan terus mencari terobosan dalam mengembangkannya.
‘’Secara bertahap, kita uapayakan selalu ada kemajuan, untuk budidaya benih ikan ini. Terutama benih ikan yang selama ini banyak dibutuhkan kelompok. Selain benih ikan yang sudah siap, kita juga sedang mengupayakan budidaya ikan mikih. Karena ikan ini hanya berada di perairan Kecamatan Air Dikit dan sekarang nyaris punah. Dengan sifatnya yang unik menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk bisa membudiyakakannya,’’ ujar Sudono.
Terpisah Kabid Budidaya Ikan Air Tawar, AM Azbas Novyan, S.Pi, M.Si mengatkan pihaknya akan meneruskan program pelatihan yang sudah berjalan ini guna menambah ilmu dalam pengembangan budidaya benih ikan.
‘’Kita duluan yang memberikan contoh kepada masyarakat. Jika kita berhasil maka dengan sendirinya masyarakat akan tertarik untuk membudidayakan ikan.
Kita memang tidak banyak memiliki program, tapi akan diupayakan program yang ada benar-benar berjalan dengan baik. Sehingga, semuanya bisa menghasilkan,’’ demikian Azbas.(cw2)

LPG Mahal, Bio Gas Tak Berfungsi
XIV KOTO – Kenaikan harga gas elpiji dinilai sangat memberatkan masyarakat. Terlebih, elpiji 12 Kg yang mencapai Rp 150 ribu/tabung. Sayangnya, kenaikan harga elpiji tak dapat dicarikan solusi. Meski sebelumnya terdapat program bio gas yang merupakan hasil dari pengolahan kotoran sapi, hingga saat ini tak dapat berfungsi. Banyak faktor yang menjadi kendala. Selain sistimnya kurang matang, warga juga enggan mengelolanya lantaran menimbulkan bau tidak sedap. Sehingga, warga merasa tidak nyaman dalam melakukan pengolahan,
Salah seorang warga yang telah mencoba memanfaatkan bio gas adalah Suhadi, Warga Desa Rawa Mulya, Kecamatan XIV Koto. Disampaikan Aminah, istri Suhadi pengelolaan bio gas ini sudah lama vakum. Tepatnya sejak tahun 2006 lalu. Kendalanya karena lokasi rumah yang berada di tengah pemukiman warga serta dekat dengan fasilitas umum seperti kantor desa dan sekolah. sehingga, pengelolaannya tidak maksimal.
‘’Dulu sempat beropersi, rencananya sebagai percontohan untuk desa. Tapi terkendala dengan bau yang ada dan kami nilai mengganggu. Kita juga tidak mau menimbulkan permasalahan dengan warga,’’ ungkap Aminah.
Ditambahkan Aminah, peralatan untuk membuat bio gas cukup sederhana. Hanya diperlukan bak penampungan lalu disalurkan dengan pipa paralon untuk sampai kedapur. Disingung biaya yang dibutuhkan untuk membuat bio gas ini, Aminah tidak bisa merinci, kerena peralatan ini awalnya merupakan bantuan pemerintah.
‘’Di Desa ini ada dua tempat pengolahan bio gas ini, tapi semuannya sekarang tidak bisa difungsikan lagi. Masalahnya sama, yakni sungkan dengan warga yang mengeluh akibat bau yang ditimbulkan,’’ demikian Aminah.(cw2)

Perehaban Jembatan Terkendala Arus Sungai
V KOTO – Perehaban jembatan bailey yang terletak di Desa Lubuk Cabau, Kecamatan V Koto terkendala arus sungai. Pasalnya, sejak hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu, debit aliran Sungai Manjuto mengalami peningkatan. Sehingga, sebagian rangka jembatan yang baru dipasang kembali hanyut. Perehaban sendiri dilakukan langsung pihak PT. Agro Muko, Sei Kiang Estate yang melibatkan kontraktor. Sedangkan dari Pemkab Mukomuko, melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) hanya melakukan pengawasan. Diperkirakan, perehaban sampai selesai membutuhkan waktu sekitar 2 bulan dan dana sekitar Rp 600 juta. Hari ini, dari Dinas PU akan turun langsung untuk melakukan pengecekan kondisi bangunan serta kekuatan tiang penyangga.
Sekretaris Dinas PU, Apriansyah, ST, MT saat dikonfirmasikan mengatakan bahwa perehaban jembatan ditanggung oleh perusahaan. Pihaknya hanya ditunjuk sebagai pengawas. Hari ini, ia akan turun langsung bersama tim ke lapangan. Landasan tiang penyangga akan dicek melibatkan penyelam.
‘’Ya, perehaban jembatan terkendala arus sungai. Kemarin sore (Senin, red) bagian kerangka yang sudah dipasang kembali hanyut. Untuk itu, pemasangan harus melihat kondisi arus sungai. Besok (hari ini, red) akan kita cek bersama. Dari kami hanya melakukan pengawasan dan member saran saja. Karena soal dananya langsung dari perusahaan,’’ ungkap Apriansyah.
Menurut Apriansyah, agar bangunan jembatan lebih aman, kerangka jembatan akan dinaikan sekitar 1 meter dari landasan jembatan awal. Karena saat banjir, air sungai akan mengalami peningkatan. Dengan itu, dibutuhkan landasan baru sebagai penambat kerangka jembatan.
‘’Warga setempat melaporkan sama kita kalau banjir, air sungai itu akan lebih tinggi. Diperkirakan untuk lebih amannya, kerangka jembatan harus dinaikkan sekitar 1 meter lagi. Tentu harus ada penambahan lantai untuk landasannya,’’ imbuh Apriansyah.
Kepala tukang perbaikan jembatan, Irwan yang datang dari Curup khusus untuk mengerjakan perbaikan jembatan ini mengaku tidak bisa berbuat banyak menghadapi ancaman dari alam ini.
‘’Rangkain baja yang sudah siap sepanjang 30 meter. Tapi semuanya hancur bersih diterjang banjir. Sekrang kita tidak tahu apakah pekerjaan ini akan diteruskan atau membangun jembatan dari nol lagi.
Kalau memang mau diterukan kita terukan kalau memang mau dihentikan ya apa boleh buat. Kita tidak bisa menghindari serangan dari alam ini,’’ demikian Irwan.(cw2)


Baru Direhap Jembatan Amblas
MALIN DEMAN – Jembatan lubuk talang yang baru saja mendapatkan perbaikan sekitar sebulan lalu saat ini salah satu sisi badan jembatan kembali amblas. Sehingga mengancam keselamatan jembatan serta para pengendara yang sedang melintas. Bahkan warga dari 4 desa terancam terisolir jika jembatan tak lagi bisa dilintasi. Berdasarkan pantauan, tanah timbunan jembatan yang amblas berada di sebelah kiri seberang jembatan.
Kades Lubuk Talang, M Yasir mengatakan jembatan tersebut baru saja selesai diperbaiki sekitar sebulan lalu. Dimana sebelumnya kondisi jembatan dalam keadaaan rusak parah. Namun sayangnya setelah diperbaiki jembatan malah rusak kembali. Sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai pengerjaan yang telah dilakukan.
‘’Kondisi jembatan sebelumnya memang rusak cukup parah karena longsor. Kemudian mendapakan perbaikan. Namun baru sebulan kondisinya kembali rusak. Bahkan perbaikan tersebut sudah yang kedua kalinya dilakukan pihak pelaksana karena setelah selesai pekerjaan perbaikan, jembatan kembali rusak.’’ Ujar Yasir.
Ketua BPD Lubuk Talang Siswandi menyampaikan hal senada. Untuk itu diharapkan adanya pihak dari pemerintah untuk segera melakukan pengecekan dilapangan mengenai kondisi jembatan. Karena ditakutkan jika kondisi ini terus dibiarkan, maka banyak warga yang akan terkena imbasnya. Tak hanya itu jalan tersebut merupakan jalur lintas utama warga serta jalur perekonomian warga.
‘’Kondisi ini memang sangat mengkhawatirkan. Karena jika dibiarkan tanah yang amblas tentu akan mengancam jembatan. Untuk itu kita berharap adanya tindakan sesegera mungkin dari pemerintah untuk meninjau ulang hasil pekerjaan perbaikan yang telah dilakukan. Dan jangan sampai warga menjadi korban akibat dari pekerjaan yang dilaksanakan asal-asalan tersebut,’’ ungkap Siswandi.
Salah seorang warga Desa Talang Arah, Alam selaku toke sawit yang sehari-hari melintasi jembatan juga sangat mengkhawatirkan kondisi jembatan. Dimana tiap harinya ketika hujan badan jembatan yang amblas semakin bertambah besar. Dan jika tidak cepat ditangani tentu jembatan pun akan ikut amblas.
‘’Keadaan jembatan memang semakin mengkhawatirkan saja. Apa lagi jika membawa kendaraan dengan muatan yang cukup berat melintasi jembatan. Karena tipan saat tanah yang amblas selalu turun kebawah. Apa lagi ketika hujan deras,’’ tutup Alam.(dum)

Maling Acak-acak 2 Rumah di Ipuh
IPUH – Aksi pencurian rumah yang ditinggalkan pemiliknya diduga kembali marak terjadi di Kecamatan Ipuh. Informasi terbaru dua hari lalu, pelaku mengacak-acak dua unit rumah warga, yang pertama korbannya rumah Nur Hamid di Desa Pulai Payung Kecamatan Ipuh dan Rumah warga Sibak yang bernama Mul. Akibatnya emas 16 garam dan uang Rp 900 ribu berhasil dibawa kabur oleh pelaku. Kejadiannya pada Senin malam saat pemili rumah sedang berpergian.
Korban Nur Hamid baru mengetahui saat pulang ke rumahnya sekitar Pukul 00.12 WIB saat ia pulang daru rumah yang mengadakan pesta. Ia terkejut saat melihat seisi rumah sudah diacak pelaku, awaknya korban menduga pelaku sudah membawa kabur sertifikat tanah miliknya, namun setelah dicari akhirnya ditemukan tidak jauh dari rumah korban. Rumah ke dua di Sibak diduga hanya berselang beberapa jam saja, di rumah ke dua ini pelaku menuai hasil.
‘’Kejadiannya dari dua rumah ini pada malam yang sama, namun untuk rumah di Sibak saya tidak mengetahui pasti, namun kalau di Pulai Payung kita sempat mengabadikan bekas pelaku beraksi,’’ kata salah seorang warga Evi.
Kronologisnya, pelaku diduga sudah mengincar rumah korban sebelum melancarkan aksinya. Malam itu korban pergi ke rumah saudaranya yang menggelar pesta perkawinan. Korban luba mengunci pintu, hingga pelaku dengan bebas masuk dan mengacak-acak rumahnya. Yang jadi sasaran korban dalam rumah ini lemarin, tujuannya mencari uang harta berharga yang mudah dijual.(jar)


//Desi Penderita Lumpuh di Air Rami
 Ingin Cepat Sembuh dan Melanjutkan Sekolah
AIR RAMI – Desi Rahmawati warga Desa Bukit Mulya Kecamatan Air Rami yang mengalami lumpuh total sejak 6 bulan lalu berharap untuk dapat segera sumbuh dan melanjutkan sekolahnya. Harapan ini disampaikan korban saat RM mengunjungi kediamannya kemarin.
‘’Harapan saya ingin cepat sembuh dan dapat lanjut ke SMA seperti teman lainnya. Untuk itu kami sangat berharap kepada pemerintah serta para donatur untuk dapat memberikan bantuannya guna pengobatan,’’ ujar Desi melalui ibunya.
Ayah Desi, Suparman menyampaikan segala upaya pengobatan sudah ditempuh. Bahkan Desi sudah 2 kali dibawa ke Bengkulu untuk berobat, tapi tak kunjung sembuh juga. Dan terakhir di bawa ke RSUD Mukomuko. Namun lantaran Dokter spesialis dan peralatan tidak memadai, Desi diminta untuk dirujuk ke Padang atau Jakarta guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
‘’Sudah segala macam usaha yang kita lakukan guna kesembuhan Desi. Tapi untuk merujuk Desi ke Padang atau Jakarta kita terkendala dana. Sehingga kita sangat memohon bantuan dari semua pihak yang peduli dan berkenan membantu sesama,’’ ungkap Suparman.
Bidan Desa setempat, Yuli Mardiana menyebutkan perawatan Desi saat ini dilakukan tidak ada. Hanya saja pemasangan dan pergantian selang yang rutin dilakukan. Karena Desi tidak bisa lagi merasakan kapan ia akan mengeluarkan air besar dan air kecil. Sedangkan mengenai kondisi fisik dan lainnya normal.
‘’Ya perawatannya tidak ada yang bisa kita lakukan. Karena itu bukan wewenang kita lagi. Memang Desi seharusnya dirujuk. paling kita hanya mengganti selang nya saja 5 hari atau seminggu sekali. Untuk pengobatan lain hanya diberikan obat penahan sakit akibat luka yang di deritanya di bagian bokong,’’ tutur Yuli.
Kades Bukit Mulya, Sarwono dan Sekdes Bukit Mulya, Sarjono mengaku sudah sejak awal pihak desa berusaha semaksimal mungkin membatu pengalangan dana untuk biaya pengobatan Desi. Bahkan baru-baru ini pembukaan rekening Bank pun sudah dilakukan.
‘’Sejak awal ketika Desi mulai sakit kita sudah lakukan penggalangan dana dari warga sekeliling desa. Bahkan saat ini kita sudah buatkan rekening khusus. Sehingga bagi para donatur yang berkeinginan memberikan batuannya dapat melalui rekening terebut,’’ tutup Sarjono.(dum)
  
Harpitnas, Kantor KUA dan BPK Kosong
MALIN DEMAN – Hari Terjepit Nasional (Harpitnas) diduga dimanfaatkan guna menambah liburan bagi sebagian Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kecamatan Malin Deman. Tak tanggung-tanggung Kantor Urusan Agama (KUA) dan Badan Penyuluhan Kecamatan (BPK) Malin Deman, didatangi kemarin lusa tak satu pun pegawainya yang ditemukan di kantor.
 Dimana Berdasarkan pantauan crew Radar Mukomuko (RM) di lokasi hari Senin (13/1) lalu sekitar pukul 11.25 WIB kantor dalam keadaan sepi tanpa penghuni. Bahkan tidak ada jejak kendaraan atau pun jejak kaki yang melintas masuk ke dalam kantor. Sehingga kuat dugaan kedua kantor itu sejak pagi memang tidak ada satu pun pegawai yang masuk kantor. Walau pun lokasi kedua kantor berada cukup jauh dari pemukiman. Namun sebenarnya hal itu hendaknya tidak menjadi alasan ketidak hadiran. Karena berdasarkan sumpah ketika menjadi PNS, setiap pegawai bersedia ditempatkan dimana saja.
Bahkan informasi dari masyarakat bahwa kantor di Kecamatan Malin Deman sering tidak aktif dan pulang lebih cepat dan tidak sesuai dengan jam kerja semestinya. Mulai dari Kantor KUA, BPK hingga Kantor Camat serta kantor lainnya.
Ketika dikonfirmasi Kepala KUA Kecamatan Malin Deman, Rio Singutoa, S.Hi menyamapaikan kalau dirinya memang tidak masuk kantor lantaran ada rapat di Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Mukomuko. Namun di kantor ada pegawai lainnya.
‘’Saya memang dari pagi langsung ke Mukomuko karena ada Rakor KUA. Dan boleh ditanyakan langsung dengan Kakanmenag. Namun di kantor tetap ada pegawai yang menunggunya,’’ imbuh Rio.
Kepala BPK, Suhadi membantah kalau dirinya tidak masuk kantor. Hanya saja datang sekitar pukul 09.30 WIB karena hujan. Dan pulang sekitar pukul 11.30 WIB lantaran ada kepentingan diluar.
‘’Saya datang ke kantor memang agak telat. Hal itu lantaran hujan. Dan pulang lebih awal karena menghadiri pesta pernikahan. Sedangkan ada 3 pegawai lainnya yang masih berada di kantor karena ada yang mau ngambil pupuk,’’ tutur Suhadi.(dum)

Bangunan Puskesmas Masih Mubazir    
MALIN DEMAN – Sunguh sangat disayangkan aset daerah berupa gedung Puskesmas Kecamatan Malin Deman sejak dibangun tahun 2008 lalu yang berlokasi di Desa Talang Arah sampai sekarang belum ditepati. Alasannya tidak adanya pasien yang mau berobat ke Puskesmas karena jarak yang cukup jauh dari desa.
Gedung puskesmas dalam kondisi yang tidak terawat. Dimana sekitar gedung sudah ditumbuhi semak belukar, peralatan serta obat-obatan yang tersisa hancur berantakan. Padahal jika melihat kondisi fisik ketiga gedung dalam kondisi bagus dan layak. Tapi sayangnya niat dari pemerintah untuk memanfaatkannya aset yang dibagunan melalui pungutan pajak ini belum ada.
Camat Malin Deman, Haridianto, SH mengatakan Puskesma Malin Deman sejak dibangun tahun 2008 hingga saat ini tidak aktif. Hal ini karena tidak adanya pasien yang mau berobat disana lantaran jarak yang jauh yaitu sekitar 3,5 km dari desa serta akses jalan yang susah. Disamping itu persoalan listrik juga membuat tidak adanya petugas medis yang berkenan menetap di Puskesmas. ‘’Pengaktifan Puskesmas sudah dicoba sebelumnya. Namun karena tidak adanya pasien karena jarak yang terlalu jauh serta persoalan listrik yang tidak ada. Sehingga membuat puskesmas tidak aktif,’’ ujar Haridianto.
Haridianto menambahkan, akibat ketidak aktifan puskesmas tersebut semua tenaga medis dialihkan ke Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berada di Desa Talang Arah.
‘’Kalau petugasnya tetap ada, hanya saja bertugas di Pustu agar lebih dekat dengan masyarakat,’’ ungkap Haridianto.
Beberapa warga ketika ditemui menyampaikan bahwa keberadaan Puskesmas memang cukup jauh dari desa, akses jalan yang sulit serta tidak lengkapnya tenaga medis, sarana dan prasarana membuat warga lebih memilih perobat ketempat lain. Dan jika perlu langsung ke puskesmas yang lebih layak.
‘’Ya letak puskesmas itu terlalu jauh dari desa. Jalannya juga jelek. Terus tenaga medis juga kurang. Akibatnya kita lebih memilih berobat ketempat lainnya aja lah,’’ tutur mereka.
Kadinkes Kabupaten Mukomuko, Noviar Zen, Apt, MM menyampaikan bahwa dirinya sudah menghimpun informasi mengenai ketidak aktifan Puskesmas di Kecamatan Malin Deman tersebut. Dan dalam waktu dekat ini akan segera ditindak lanjuti.
‘’Program utama saya yaitu untuk membenahi dan memaksimalkan pelayanan puskesmas. Karena puskesmas merupakan pelayanan kesehatan terdekat di masyarakat. Dan insyaallah keaktifan Puskesmas Malin Deman menjadi yang pertama,’’ tutup Noviar yang baru saja menjabat.(dum)

Dulu HPT, Kini Kebun Karet dan Sawit
//Genesis Bantu Pengurusan Izin
MALIN DEMAN – Ribuan hectare (ha) Hutan Produksi Terbatas (HPT) Lubuk Talang, Air Rami, Air Ipuh II dan sekitarnya diduga sudah ditanami sawit dan karet. Karena sudah terlanjur, agar warga leluasa memanfaatkan hutan tersebut maka pihak Genesis bekerjasama dengan KPHP Model Kabupaten Mukomuko mengajak warga untuk dapat mengurusi perizinannya.
Ketua Genesis Kabupaten Mukomuko, Barlian mengatakan sosialisasi ini bertujuan agar warga yang sudah terlanjur mengolah wilayah HP dan HPT untuk mengurusi perizinannya. Dimana gunanya untuk masyarakat itu sendiri. Sehingga dengan telah mengantongi perizinan itu, warga dapat tenang mengelolanya.
‘’Tujuan kita mengadakan sosialisasi ini agar warga tetap dapat mengolah lahan HP dan HPT yang sudah terlanjur mereka garap. Karena berdasarkan peraturan yang berlaku saat ini banyak cara yang dapat dilakukan bekerja sama dengan pihak kehutanan. Jika tidak demikian ditakutkan nantinya warga yang telah terlanjur memanfaatkan kawasan HP dan HPT akan diusir secara paksa dari wilayah tersebut. Bahkan dapat dijerat hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku,’’ ujar Barlian.
Barlian menambahkan, dengan terealisiasinya perizinan di Desa Lubuk Talang ini diharapkan menjadi desa percontohan bagi daerah lainnya. Untuk itu diharapkan warga dapat terbuka dengan mengikuti semua peraturan yang ada guna manfaat bersama.
‘’Kita berharap warga dapat terbuka dan bekerjasama dengan mengikuti semua aturan yang berlaku. Karena dengan adanya izin itu dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya. Dimana dengan adanya perizinan itu warga tidak perlu khawatir lagi mengelola lahan tersebut,’’ ungkap Barlian.
Plt KPHP Model Kabupaten Mukomuko, M Rizon, S.Hut, M.Si menyampaikan salah satu cara pengelolaan hutan yang sudah terlanjur dikelola masyarakat yaitu merujuk pada peraturan menteri kehutanan Nomor:P.39/Menhut-II/2013 tentang tentang pemberdayaan masyarakat setempat melalui kemitraan kehutanan. Dimana masyarakat bisa tetap mengelola wilayah tersebut bermitra dengan kehutanan. Sehingga kelestarian hutan dapat tetap terjaga.
‘’Ya kita sangat terbuka dan siap memfasilitasi bagi masyarakat yang ingin bermitra dengan pihak kehutanan. Karena banyak cara yang bisa dilakukan. Sehingga warga tetap dapat mengolah lahan. Namun disisi lainnya fungsi dan kegunaan hutan tetap dapat terjaga,’’ tutur Rizon.
Kades Lubuk Talang, M Yasir menyampaikan ada sekitar ribuan hektare lahan yang di duga masuk dalam wilayah HP dan HPT yang sudah terlanjur digaraplebih kurang 153 warga. Untuk itu semuanya sedang dilakukan pendataan guna pengurusan perizinannya.
‘’Menang sudah cukup banyak warga yang sudah terlanjur mengelola wilayah tersebut. Dan sebagian lainnya merupakan warga dari luar desa. Dan berdasarkan sosialisasi tersebut warga menyepakati untuk mengurusi perizinannya,’’ tutup Yasir.(dum)



Maling Gasak Helm & 6 Unit Hp
AIR DIKIT – Lagi-lagi aksi dugaan pencurian terjadi. Korbannya kali ini adalah Amrizal (50), warga Desa Dusun Baru V Koto, Kecamatan Air Dikit. Rumah Amrizal diduga disatroni maling pada Minggu (12/10) dini hari lalu. Sebanyak 6 unit Hp dan helm raib digasak pencuri. Kejadian itu sempat membuat warga setempat geger dan berupaya menyelidiki identitas pelakunya. Hingga kemarin, korban belum ada membuat laporan resmi di kepolisian.
Korban ketika ditemui menyebutkan, saat kejadian dirinya bersama keluarga terlelap tidur di dalam rumah. Posisi Hp bermerk BlackBerry milik anaknya terletak di atas meja TV ruang tengah, sedangkan Hp lainnya merk Nokia dan Mito di atas kasur tempat anaknya tidur. Helm sendiri diketahui diletakkan di ruang depan rumah.
‘’Sekitar pukul 00.30 WIB malam itu anak-anak saya baru berencana ingin tidur. Sementara Hp mereka letakkan di atas meja dan kasur tempat di dalam kamar tempat mereka tidur. Mungkin selang waktu menjelang subuh, pencuri itu masuk ke dalam rumah. Dari bekasnya, pencuri itu masuk lewat pintu jendela. Barang-barang yang hilang itu milik Deki, Maryanto, Ardi, David dan Deded anak saya,’’ ungkap korban  pada Radar Mukomuko (RM). 
Korban mengakui bahwa kejadian yang menimpanya belum bergulir ke polisi. Korban yakin, jika barang-barang yang diambil pencuri milik keluarganya akan kembali.
‘’Kejadian ini memang belum kami laporkan ke kepolisian, untuk sementara kami saja dulu yang mencari tahu orang yang mengambilnya.  Kalau memang barang-barang itu menjadi milik kami, tentu akan kembali lagi,’’ demikian korban.(nek)

Dana PUAP Sumber Sari Dipertanyakan
AIR DIKIT - Warga Desa Sumber Sari, Kecamatan Air Dikit mempertanyakan perguliran dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) sebanyak Rp 100 juta tahun 2011 yang dikucurkan kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan) setempat. Hingga saat ini dana tersebut tidak jelas keberadaannya. Sementara pengurus gapoktan menduga dana tersebut bermasalah karena kredit macet.
Kades Sumber Sari, Misnan, ketika ditemui membenarkan banyaknya warga desa yang mempertanyakan tentang perguliran dana tersebut. Menurut Misnan, pihaknya tidak mengurusi permasalahan itu melainkan yang lebih berwenang adalah gapoktan.
‘’Memang banyak warga yang mempertanyakan dana itu, tetapi kita tidak ingin masuk terlalu jauh sebab lebih berkompeten adalah pengurusnya (gapoktan, red). Mereka lah yang lebih mengetahui apa masalah yang sebenarnya tentang dana PUAP itu. Untuk lebih jelasnya silakan hubungi langsung pengurusnya,’’ ungkap Misnan.
Terpisah, salah seorang pengurus gapoktan, Rudi Yunanda, ketika dikonfirmasikan tak menampik bahwa perguliran dana PUAP yang ditanganinya bermasalah. Permasalahan pada para peminjam dana yang keberatan untuk membayarnya. Sebagai pengurus, pihaknya sudah berupaya untuk menagih tetapi masih terkendala.
‘’Masalah dana PUAP yang kita kelola hanya bersifat kredit macet saja. Memang banyak warga yang bertanya-tanya tentang hal itu, kami sebagai pengurus tentu bisa memberikan jawaban, sebab dana itu bukan kami yang memakan tetapi masih di tangan si peminjam. Mereka si peminjam terbilang sangat sulit untuk mengembalikan dana itu, walaupun kami sudah berulang kami menagih,’’ terang Rudi.
Rudi menambahkan, untuk penyelesaian masalah kredit macet tersebut  pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa agar dibawa ke dalam rapat desa.
‘’Sebagai langkah untuk penyelesaian masalah ini, mungkin dalam waktu dekat ini akan diupayakan rapat desa. Sebab kita sudah mencoba koordinasi dengan pemerintah desa untuk menyelesaikan persoalan ini, tetapi terpaksa menunggu. Kalaulah mereka yang meminjam juga tidak ingin bertanggungjawab, kita memiliki catatan pinjaman mereka, mungkin akan ada langkah lain yang harus kita lalu untuk melunasi tunggakan itu,’’ demikian Rudi.(nek) 
Jalan Negara di Air Dikit Butuh Perhatian
AIR DIKIT - Jalan Lintas Barat (Jalinbar) di wilayah Desa Air Dikit, Kecamatan Air Dikit, sepanjang kurang lebih 6 meter kembali amblas. Kondisi kerusakan jalan penghubung Kota Mukomuko dan kecamatan lain hingga menuju ke Bengkulu Utara (BU) ini dinilai mengganggu arus lalu lintas. 
Salah seorang pemuda Pondok Lunang, Iswandi, rusaknya jalan itu diduga karena banyaknya kendaraan yang over tonase melintas. Lebih lagi kondisi tanah setempat labil dan juga lunak, sehingga badan jalan terlihat turun, lama kelamaan menyarangkan lubang. Jika dilihat kondisi saat ini, kendaraan yang melewati jalur itu sudah terbilang susah, kalau lah dibiarkan saja tanpa ada perbaikan, mungkin akan menimbulkan kerusakan lebih parah yang otomatis menghambat lalu lintas.
‘’Kita minta pemerintah melalui instansi terkait untuk segera menangani masalah jalan rusak ini. Lama kelamaan badan jalan itu semakin parah dan tak bisa dilewati kendaraan. Sedangkan saat ini saja kedalaman lobang diperkirakan setinggi 50 Cm, bayangkan jika tidak diperbaiki, lama kelamaan akan semakin parah,’’ ungkap Iswandi.
Iswandi menambahkan, sebelumnya pernah terjadi kecelakaan lalu lintas pada jalan itu. Saat ini sebuah mobil bermuatan berat yang melewati jalur itu terdesak dan tak bisa lagi mengelak sebuah kendaraan roda dua, sehingga sempat terjadi pergeseran.(nek)

Warga Lubuk Sahung Hentikan Aktivitas KMD
SELAGAN RAYA - Warga Desa Lubuk Sahung, Kecamatan Selagan Raya menutup aktivitas KMD setempat. Ini disebabkan tidak adanya kejelasan dari hasil perkebunan tersebut. Dianggap tidak produktif, semua kegiatan di kebun terpaksa dihentikan sementara waktu.
Kades Lubuk Sahung, Alimartinus pada umumnya warga desa merasa kecewa dengan keberadaan KMD, karena hasil panen dari perkebunan tersebut tidak jelas kegunaannya. Sedangkan untuk membuat kebun masuk ke dalam  utang desa.
‘’Saat ini giliran warga kami yang menghentikan aktivitas KMD, karena kami menganggap kebun itu tidak ada kejelasan hasilnya. Sehingga semua kegiatan di lahan terpaksa dihentikan,’’ ungkap Alimartinus.
Ali menambahkan, saat ini warga menaruh rasa curiga dalam hal pengelolaan kebun tersebut. Dengan demikian, pernah warga desa meminta penjelasan terkait perolehan hasil dan sekaligus masalah pengelolaannya, tetapi hal itu tidak memuaskan. Bahkan juga pernah warga mengajukan permohonan kepada pihak pengelola, tetapi juga belum membuahkan hasil.
‘’Kita minta persoalan ini dipecahkan secara transparan dan permohonan warga desa diharapkan bisa terkabul, termasuk kejelasan masalah hasil kebun serta biaya pengelolaannya,’’ ujar Ali.
Terpisah, salah seorang pemuda Pondok Lunang, Kecamatan Air Dikit, Salman menimpali sedianya pengelolaan KMD semestinya sudah diserahkan oleh pihak perusahaan kepada pemerintah desa untuk pengelolaannya. Ini mengingat utang modal dari pihak perusahaan sudah dilunaskan. Usulan ini sudah pernah diajukan pada perusahaan, namun hingga saat ini belum ada kejelasan.
‘’Pemerintah Desa Pondok Lunang sudah pernah mengajukan permohonan agar KMD ini dikembalikan ke desa, dengan alasan hutang pengelolaannya sudah dilunasi. Tetapi sudah 2 tahun lamanya, belum juga ada kejelasan, dan ini mesti dipertanyakan mengapa sampai demikian. Dalam waktu dekat warga bakal mempertanyakan kepada pengelola agar tidak terjadi tumpang tindih di kemudian hari,’’ pungkas Salman.(nek)

Dewan Minta JUT Diperbaiki
SELAGAN RAYA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mukomuko, anggota Komisi II, Mukti Ali meminta pihak kontraktor pengerjaan proyek Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Talang Buai, Kecamatan Selagan Raya untuk memperbaiki kembali bagian bangunan jalan yang dinilai kurang tepat sasaran. Mukti Ali menyayangkan akibat dari pekerjaan jalan tersebut membuat petani setempat terganggu untuk beraktivitas dalam menggarap lahan sawah mereka.
‘’Kita minta kepada kontraktor proyek JUT di Talang Buai untuk memperbaiki bagian bangunan jalan yang dinilai berakibat fatal terhadap areal sawah warga. Akibat pengerukan siring pada jalan itu, sehingga air tidak lagi mengalir ke sawah, sehingga warga terkendala dalam menggarap lahan,’’ ungkap Mukti pada Radar Mukomuko (RM) kemarin.
Mukti Ali menambahkan, seharusnya sebelum merealisasikan sebuah bangunan, juga harus memikirkan akibatnya terhadap lingkungan disekitarnya. Pada prinsipnya warga begitu berharap jalan di kawasan tersebut di bangun, tetapi tidak berimbas buruk terhadap warga.
‘’Ini yang harus ditinjau kembali, sebab JUT itu telah merugikan masyarakat. Kedepannya bagaimana pembangunan yang direalisasikan pemerintah benar-benar bermanfaat dan tidak merugikan masyarakat sekitarnya,’’ pungkas Mukti Ali.(nek)

Hii.., Isunya Kuntilanak Teror Warga
METRO – Isu kemunculan makhluk gaib jenis kuntilanak belakangan ini terdengar di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko. Kabar yang berkembang beberapa warga sempat mendengar suara kemunculan kuntilanak lewat tengah malam. Parahnya lagi yang diteror makhluk ini adalah rumah yang ditepati wanita hamil atau baru melahirkan. Kemunculan makhluk itu ditandai dengan suara ketawa nyaring di luar rumah yang dapat didengar oleh warga yang menepati rumah tersebut. Ia memutari rumah beberapa kali dan hingga ke atap.
Di salah satu tempat di Kelurahan Pasar Mukomuko, kabarnya sebuah keluarga yang ngontrak di bedengan kerap didatangi makhluk ini. Hingga istrinya terpaksa mengungsi ke rumah lainnya.
Narasumber terpercaya Radar Mukomuko (RM) yang mengetahui persis kejadian ini enggan disebut namanya. Menurut pengakuannya, beberapa malam lalu, ia bersama rekan-rekannya sempat menanti kehadiran makhluk itu. Sayangnya hingga larut malam tidak muncul, sebab istri rekannya yang hamil sudah dipindahkan.
‘’Beberapa malam lalu kami sempat menepati rumah yang sering didatangi makhluk ini. Namun sayangnya tidak muncul lagi. Entah memang karena wanita hamil di rumah itu sedang tinggal di tempat lain kami tidak tau,’’ ungkapnya.
Keberadaan kuntilanak dan makhluk sejenisnya sudah ada sejak lama di Kabupaten Mukomuko. Masyarakat mempercayai jika makhluk ini mengidolakan wanita yang hamil atau anak-anak yang baru lahir. Makhluk ini kabarnya takut dengan gunting. Sejak saat itu, wanita hamil sering membawa gunting, yang disemat di rambutnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mukomuko, Drs.HM Munir diminta keterangannya terkait keberaan makhluk halus ini, mengakui jika keberadaan mereka benar-benar ada. Apapun nama dan jenisnya yang disebut oleh masyarakat, pada dasarnya makhluk itu masih tetap sama yaitu sebangsa iblis. Ia juga mengakui ada jenis yang suka mengganggu orang hamil dan anak-anak melalui berbagai cara. Namun mengenai menggunakan gunting sebagai penangkal adalah kebiasaan masyarakat terdahulu. Dalam islam yang diajarkan untuk menghindari gangguan makhluk ini hanya dengan melaksanakan salat, membaca alquran dan berdoa.
‘’Iblis itu banyak jenisnya, ada mereka yang suka mengganggu wanita hamil dan anak-anak. Istilah yang digunakan masyarakat saja yang berbeda-beda. Untuk mengindarinya sering-seringlah salat lima waktu dan membaca ayat Al Quran. Tidak ada dalam islam bisa menggunakan gunting dan sebagainya untuk menghindari ancaman itu,’’ tutup Munir.(jar)


Pelebaran Jalan Mukomuko - Bantal Gagal
//Jalan Ipuh-Bantal Dianggarkan Rp 450 M
METRO – Rencana pelebaran Jalinbar mulai dari Lubuk Pinang-Mukomuko sampai ke Pondok Baru, Kecamatan Teramang Jaya urung dilakukan. Pasalnya, pelabaran jalan terkendala proses ganti rugi tanaman tumbuh serta bangunan yang berada di tepi jalan. Dampaknya, sampai saat ini belum diketahui kapan realisasi pelebaran jalan itu. Lain halnya dengan rencana pelebaran jalan Ipuh-Pondok Baru.
Di tahun ini, pelebaran jalan akan dimulai per Februari mendatang. Dana yang dianggarkan mencapai Rp 450 miliar yang bersumber dari APBN atau pinjaman luar negeri. Untuk proses ganti rugi lahan telah dianggarkan sebesar Rp 3 miliar. Dan saat ini realisasi ganti rugi lahan telah mencapai 90 persen. Proses pelebaran jalan akan dilakukan secara bertahap yakni sekitar 4 tahun. Dan saat ini sebagian fasilitas telah didatangkan.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Burhandari, M.Si. Pihaknya yang ikut memperjuangkan rencana pelebaran jalan itu membenarkan di tahun ini akan direalisasikan pelebaran jalan Ipuh-Pondok Baru. Menurutnya, dana telah dianggarkan dan gantu rugi kepada masyarakat mulai dilakukan. Sedangkan untuk pelebaran jalan Lubuk Pinang atau Mukomuko-Pondok Baru belum dapat direalisasikan.
‘’Februari nanti pelebaran jalan Ipuh-Pondok Baru akan dimulai. Memang jangka waktunya panjang. Karena jalan itu panjangnya mencapai 50 Km. sekitar 4 sampai 5 tahun lah. Dan disesuaikan dengan anggarannya. Sejauh ini proses ganti rugi sudah berjalan. Dan kami harapkan tidak ada lagi kendala saat pelaksanaan pembangunanya. Warga juga kita minta untuk ikut serta mendukungnya. Dari kiri-kanan jalan, sekitar 14 meter dilebarkan,’’ ungkap Burhandari.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST, MT tak menampik rencana itu. Menurutnya, dari dinasnya akan ikut melakukan pengawasan. Sehingga proses pelebaran jalan berjalan sesuai rencana.
‘’Memang ada rencana pelebaran jalan yang akan direalisasikan dalam tahun ini. Kalau memang terealisasi, kita akan berkoordinasi. Tentunya, dari kami juga ikut turun melakukan pengawasan. Yang jelas, semua prosesnya harus dipersiapkan sebaik mungkin. Sehingga, saat pelaksanaan di lapangan tidak menimbulkan kendala lagi,’’ pungkas Apriansyah.(ray)

Polres Ambil Alih Kasus GanjaMETRO – Sejak dua hari lalu, tsk dugaan pengedar ganja, EP (25), warga Dusun Jorong Guguak, Kecamatan Malalo Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) resmi ditangani Sat Narkoba Polres Mukomuko setelah dilimpahkan dari Polsek Teramang Jaya. Selain kasus ganja, kasus dugaan pemalsuan materai juga dilimpahkan dan prosesnya ditangani Unit Pidum Sat Reskrim Polres Mukomuko. Untuk saat ini polisi mendahulukan prosesnya dalam kasus ganja. Berdasarkan keterangan tsk, ganja kering telah diedarkan ke sejumlah titik di Kabupaten Mukomuko. Dan polisi terus melakukan penyelidikan guna mengungkap pemakai barang haram tersebut. Tsk diancam kurungan maksimal 15 tahun penjara karena melanggar Pasal
Kapolres Mukomuko, AKBP. Wisnu Widarto, S.Ik melalui Kapolsek Teramang Jaya, Ipda. Muhardi Ma’in mengatakan bahwa kasus itu masuk ke ranah narkoba dan langsung ditangani Sat Narkoba. Dengan itu, pihaknya melimpahkan prosesnya ke Polres Mukomuko.
‘’Ya, kasus dugaan peredaran ganja itu sudah kita limpahkan ke Polres Mukomuko. Sekarang ditangani Sat Narkoba. Selain itu, untuk pemalsuan materai juga ikut dilimpahkan prosesnya. Sehingga, kedua kasus itu ditangani melalui satu pintu yakni polres,’’ ungkap Kapolsek.
Sementara, Kasat Narkoba, AKP. P Simarmata mengatakan proses penyidikan tsk ganja terus dilakukan pasca menerima pelimpahan danh Polsek Teramang Jaya. Pihaknya melakukan pengembangan dalam kasus itu dan anggota tengah melakukan penyelidikan.
‘’Kita sudah proses tsk dan mintai keterangan. Selain barang bukti ganja sekitar 500 gram, ada yang lainnya yang sudah dijual. Itulah yang tengah kami kembangkan. Sementara ini, anggota masih melakukan penyelidikan. Dan kita fokuskan pada kasus ini terlebih dahulu. Karena untuk kasus pemalsuan materai akan dilanjutkan setelah kasus ganja ini selesai,’’ demikian Kasat Narkoba.(ray)
    
Kades Diminta Serius Urus Masyarakat
METRO – Senin (13/1) lalu, Bupati, Drs.H Ichwan Yunus, CPA, MM resmi melantik sebanyak 6 kades terpilih di gedung Dharma Wanita Persatuan (DWP) sekitar pukul 10.30 WIB. Keenam kades tersebut antara lain Kades Nenggalo, Kecamatan Teranang Jaya, Syafrianas, SH,I, Kades Mekar Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, Yundan Akhsan, Kades Tunggang, Kecamatan Pondok Suguh, Khalidun, Kades Air Hitam, Dedi Mulyadi, Kades Mekar Sari, Kecamatan Sungai Rumbai, Naip dan Kades Talang Rio, Kecamatan Air Rami, Heni Suyatno. Pelantikan dihadiri Wabup, Choirul Huda, SH, Sekdakab Mukomuko, Syafkani, SP serta sejumlah kepala SKPD dan camat. Selain itu, juga hadir tokoh masyarakat dan perwakilan dari perangkat masing-masing desa.
Dalam sambutannya, Bup menegaskan bahwa kades yang baru dilantik diwarning untuk tidak hura-hura atau berlebihan dalam merayakannya. Menduduki jabatan sebagai kades merupakan beban yang besar karena harus mengurus seluruh lapisan masyarakat. Utamakan urusan masyarakat dalam hal pelayanan dibandingkan urusan pribadinya.
‘’Jangan begitu senang menduduki jabatan kades. Dan jangan hanya berpikir untuk membesarkan nama dengan menjabat sebagai kades. Kami minta kades untuk tidak hura-hura, termasuk setelah pelantikan ini. Karena kami melihat banyak kades yang merayakan setelah pelantikan. Menjadi kades itu beban berat yang harus dipikul. Dulukan kepentingan masyarakat dalam hal pelayanan. Jangan sampai masyarakat kecewa,’’ ungkap Bup.
Meski demikian, Bup tetap memberikan apresiasi kepada kades yang memiliki tekat untuk menjabat kades dan mau mengurus seluruh kegiatan di desa. Karena kades merupakan perpanjangan tangan pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dengan itu, ia harapkan kades saling berkoordinasi baik dengan camat maupun pemerintah daerah secara langsung.
‘’Kita berterimakasih kepada kades yang mau ikut berperan memajukan daerah. Dengan menjabat kades, berarti siap untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan daerah. Koordinasi yang paling utama. Sehingga, semua kegiatan dapat berjalan. Termasuk kalau ada masalah, harus diselesaikan secepatnya,’’ tutup Bup.(ray)

Jafridin: Saya Maju untuk Ngomong!
POLITK RM – Jika kebanyakan calon anggota legislatif (Caleg) yang akan bertarung memperebutkan kursi DPRD Kabupaten Mukomuko mengumbar berbagai janji demi merebut hati masyarakat, berbeda halnya dengan caleg satu ini. Jafridin, ST, M.Pd telah membulatkan tekadnya untuk maju pada Pemilu. Misi yang dibawa Caleg Nomor Urut 5 Dapil I ini jika nanti dipercaya masyarakat, ia akan memanfaatkan amanah sebagai dewan untuk ngomong alias berbicara membela kepentingan rakyat, khususnya rakyat kecil. 
Selama ini Jafridin merasa dirinya tergolong tokoh yang vokal menyuarakan kepentingan masyarakat, namun lantaran tidak memiliki kapasitas apa-apa maka seringkali suaranya tidak didengar. Satu hal lagi, mengeruk keuntungan pribadi sebagai wakil rakyat bukanlah targetnya. Keberadaanya di lembaga legislatif membawa perubahan ke arah lebih baik bagi daerah dan masyarakat menjadi kebanggaan tersendiri bagi pria yang dikenal low profile juga supel dalam pergaulan ini. Jafridin yang mengusung slogan Paham, Berani dan Berilmu (PBB) merasa pilihannya bergabung dengan Partai Bulan Bintang (PBB) sudahlah tepat.
‘’Selama ini kita capek-capek saja ngomong untuk membela kepentingan masyarakat tapi tidak didengar dan tidak membawa dampak. Itu karena kita tidak memiliki kapasitas apa-apa. Tapi jika kita menjadi anggota dewan, kita memiliki kekuatan. Misi saya maju cuma satu, untuk ngomong, mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang berpihak ke rakyat dan mana yang hanya menguntungkan sebagian orang. Kita tidak mengejar untuk menjadi kaya, karena dengan ekonomi saat ini kita merasa cukup dan  nyaman,’’ ungkap Jafridin pada Radar Mukomuko (RM).(cw2)

Enam Anggota PPK Diganti
POLITIK RM – Hasil peninjauan ulang terhadap petugas Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mukomuko, untuk sementara dipastikan sebanyak 6 orang PPK akan diganti dengan yang baru. Jumlah ini masih berpeluang bertambah, jika memang ada temuan yang mengakibatkan anggota PPK dianggap tidak layak. Adapun alasan pergantian diantaranya, petugas PPK memiliki hubungan kekeluargaan dengan Calon Anggota Legislatif (Caleg), pendidikan tidak cukup dan juga hasil penilaian kinerjanya kurang memuaskan.
Ketua KPU Mukomuko, Dawud, S.Ag mengatakan 6 orang yang sudah dipastikan diganti ini, setelah melakukan telaah dengan baik dan juga sesuai keterangan beberapa pihak yang dapat dipercaya KPU. Syarat menjadi anggota PPK adalah berada pada posisi indipendent, memenuhi syarat dan mampu menjalankan tugas dengan baik. Jika itu dilanggar, maka mau tidak mau harus digantikan.
‘’Kita sudah pelajari dengan baik SE dari pusat, maka mau tidak mau mereka yang tidak mencukupi syarat sesuai aturan harus digantikan. Untuk sementara ini hanya 6 orang saja, kalau memang ada laporan dan temuan lain nanti, bisa saja kita pertimbangkan yang lainnya untuk diganti,’’ kata Dawud.
Untuk calon pengganti sekarang sedang mereka seleksi, yang jelas adalah calon PPK yang sebelumnya masuk 10 besar penjaringan. Namun sayangnya, Dawud belum bisa menyebutkan dari mana saja dan siapa saja PPK yang akan diganti tersebut. Untuk SK pembaharuan atau pengangkatan kembali PPK yang sudah ada akan keluar dalam minggu ini. Harapannya semua bisa melanjutkan pekerjaannya dengan baik untuk suksesnya pemilu.
‘’Kita sedang persiapakan SK untuk pengangkatan baru PPK, diusahakan dalam dua hari ini bisa selesai dan mereka bisa meningkatkan kinerjanya untuk menyukseskan pemilu 2014,’’ papar Dawud.
Anggota KPU lainnya, Sofia Diana, SE senada mengungkapkan, selesi ulang PPK mereka lakukan secara langsung. Data yang didapat tentang keberadaan seorang petugas sudah falid. Harapan mereka kerjasama KPU dan PPK bisa lebih baik lagi. Karena tugas ke depannya akan lebih berat dihadapi, kalau tidak siap maka pemilu terancam tidak sukses.
‘’Harapan kami, semua bisa bekerja lebih baik lagi, sebab tugas yang akan dihadapi jauh lebih berat, beberapa saat lagi pemilihan akan dilakukan, selanjutnya Pilpres sudah menunggu,’’ tutupnya.(jar)

Politik Butuh Biaya Bukan Berarti Politik Uang
POLITIK RM – Nama besar atau terkenal saja tidaklah cukup untuk mengantar seorang caleg ke kursi panas gedung wakil rakyat. Terus apa saja yang dibutuhkan? Salah seorang tokoh Mukomuko yang juga sebagai dosen senior Unib, H. Hamdani Makir, SH, M.Hum mengatakan, amunisi juga merupakan faktor paling menentukan untuk seorang politisi mencapai tujuannya.
Dijelaskannya, politik itu butuh biaya, bukan berarti money politic. Mulai dari anggaran sosisalisasi hingga pembiayaan aktivitas politik itu sendiri. Meski seseorang memiliki nama besar dan dikenal, kalai tidak melakukan sosialisasi saat sudah terjun ke dunia politik maka sulit mencapai tujuannya.
‘’Politik adalah gerakan seseorang menuju tujuannya, maka dalam pemilu legislatif, nama besar saja tidak cukup. Butuh dana untuk menjalankan misi dan mencapai tujuan, uang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan kampanye seperti kaos serta alat pendukung lainnya’’ kata Hamdani.
Lanjutnya, kecuali di Amerika dan beberapa daerah yang sudah maju lainnya, seorang yang diinginkan masyarakat bisa memenangi pemilu, meski tidak memiliki modal besar. Namun bukan juga mereka tidak punya dana, sebab masyarakat yang mendanai langsung. Untuk Indonesia, sejauh ini belum ada keinginan dari masyarakat sedemikian. Bukan berarti masyarakat yang salah, namun prilaku itu sudah demikian sejak lamanya. Kendala anggaran inilah, menyebabkan kepemimpinan di daerah ini sulit membaik. Orang yang hebat tidak punya dana tetap tidak bisa, akhirnya mereka yang sudah bermodal tetap bertahan.
‘’Maka pergantian kepemimpinan itu sulit dilakukan, sebab mereka yang sudah lama punya dana untuk membiayai politik. Sedangkan politisi muda yang dikenal cerdas, tertinggal dalam hal pendanaan,’’ tutupnya.(jar)

DPD NasDem Matangkan Persiapan Caleg
POLITIK RM – Untuk mengincar kemenangan pada Pemilu nanti, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Kabupaten Mukomuko terus mematangkan persiapan. Kemarin lusa, segenap caleg dan petinggi NasDem Mukomuko menggelar rapat bersama di sekretariatnya di Kelurahan Banda Ratu Kecamatan Kota Mukomuko. Pokok pembahasan dalam pertemuan ini adalah pematangakan kesiapan memenangkan pemilu.
Ketua DPD NasDem Mukomuko, Busril menerangkan, pertemuan tersebut dihadiri oleh para pengurus dan caleg. Mereka membahas mengenai kesiapan dan apa saja yang sudah dilakukan untuk memenangi pemilu. Evalusasi ini untuk lebih mematangkan kesiapan dan ketepatan dari setiap langkah politik para caleg dan kader. Caleg yang sudah gencar diminta terus meningkatkan perjuangan dan caleg yang selama ini belum banyak bergerak diharapkan bisa melakukan kampanye semaksimal mungkin.
‘’Kita rapat meninjau kesiapan dan langkah yang sudah dilakukan oleh kawan-kawan selama ini. Semua kita harapkan bergerak dan melakukan yang terbaik demi mencapai target memenangi pemilu 2014 nanti,’’ kata Busril.
Beberapa hal yang paling utama adalah penggunaan atribut oleh caleg selama ini. Juga menampung kemungkinan ada masukan terkait kebutuhan caleg menghadapi masa kampanye ini. Mengenai rencana kedatangan Patrice Rio Capella sendiri belum menjadi prioritas. Pasalnya selain menyesuaikan dengan jadwal Rio, mereka juga harus merumuskan, bagaimana Rio hadir langsung kampanye secara besar-besaran.
‘’Kalau sekarang ini, kampanye belum boleh dilakukan secara besar-besaran, untuk mendatangkan Rio bukan hal yang mudah. Maka kemungkinan kita sesuaikan dengan masa kampanye terbuka nanti. Yang penting saat ini persiapan kita,’’ tutupnya.(jar)

//Syamsuri Wakil Rakyat yang Peduli
SANTAI namun pasti, itulah gambaran pintas sosok dari H. Syamsuri Rustam, ST calon anggota DPRD Mukomuko Dapil III Nomor urut 1 dari Partai Amanat Nasional (PAN). Sudah dua periode ia mewakili masyarakat Dapil III di DPRD Mukomuko dan pencalonannya kali ini adalah yang ke tiganya. Tidak ada alasan untuk mencela sosok ini selaku calon Incumbent. Meski sudah dua periode menjabat sebagai anggota dewan, ia tetap Syamsuri seperti sebelumnya. Tidak ada kesan kemewahan dalam hidupnya apalagi kesombongan setelah menjabat. Ia tidak memiliki rumah mewah seperti kebanyakan dewan dari daerah lain, apalagi kendaraan yang mahal.
Alasan itulah salah satu, mengapa masyarakat Dapil III masih terus ingin mengutusnya sebagai wakil rakyat. Termasuk PAN sendiri, ingin tetap mempertahankan sosok Syamsuri sebagai caleg DPRD Mukomuko demi menjaga basis dukungan yang sudah ada. Soal perannya sebagai anggota dewan juga tidak diragukan lagi. Berbagai kebijakan dan program pemerintah selama kurang lebih 10 tahun terakhir tidak ada yang lepas dari keikut sertaannya selaku dewan. Juga tidak sedikit lagi pembangunan yang sukses ia perjuangkan untuk Dapil III ini. Mulai dari jalan, jembatan, infrastruktur pertanian serta bantuan-bantuan sosial lainnya.
Sosok Syamsuri juga dikenal sebagai wakil rakyat yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia tidak pernah segan membantu masyarakat yang membutuhkan, baik melalui uang pribadinya maupun dengan cara memperjuangkan masyarakat agar mendapat bantuan dari pemerintah untuk pengobatan dan sebagainya. Bahkan baru-baru ini ia mengunjungi salah seorang penderita lumpuh di Kecamatan Air Rami, Desi, setelah mengetahui dari Koran Radar Mukomuko, jika ia butuh bantuan untuk penyakit lumpuh yang dideritanya. Syamsuri sempat memberi bantuan dan mengajak para donatur bersama-sama membantunya. Ia juga berusaha agar korban bisa dibantu pemerintah daerah untuk pengobatan.
‘’Kita melakukan apa yang bisa dilakukan, masyarakat memberi kepercayaan, harus kita jalani sesuai apa yang diinginkan meraka. Kita harus bersukur dan tidak melupakan tugas dan tanggungjawab selaku wakil rakyat,’’ ujar Syamsuri.
Wajar masyarakat Dapil III ingin terus mengutusnya sebagai wakil rakyat.
Pada periode berikutnya, Syamsuri ingin melakukan lebih baik lagi dan melanjutkan apa yang belum sukses diperjuangkannya. Soal basis, Syamsuri memiliki dukungan yang tersebar di seluruh daerah Dapil III, meskipun ia berdomisili di Kecamatan Ipuh.(jar)

Panwascam Tuding Atribut Caleg Melanggar
POLITIK RM - Ketua Pengawas Kecamatan (Panwascam) Air Dikit, Apriansyah, menerangkan dari penelusurannya banyak Calon anggota legislatif (Caleg) yang diduga melanggar peraturan pemilu. Pelanggaran dimaksud berupa pemasangan atribut di jalur yang semestinya steril.
‘’Terus terang saja, memang secara aturan mereka para Caleg yang memberanikan diri untuk memasang baliho di tempat umum itu jelas melanggar aturan. Seperti di wilayah kita, memang sudah banyak baliho yang terpasang, padahal memang belum waktunya,’’ ungkap Apriansyah kepada Radar Mukomuko (RM) kemarin.
Apriansyah menyebutkan, pihaknya akan mencoba melakukan penertiban dengan melakukan tindakan persuasif dengan caleg maupun timnya. Jika memang tidak diindahkan nantinya, pihaknya akan melayangkan surat resmi ke Panwaslu Kabupaten untuk ditindaklanjuti.
‘’Hingga sekarang ini kita sudah memiliki data sementara dan itu tetap akan kita laporkan jika mereka tidak sesegera mungkin untuk membuka balihonya. Sebelumnya kita mencoba untuk melakukan pendekatan kepada Caleg untuk memberikan teguran lisan, kalau memang tidak bisa di tertibkan, tunggu saja langkah selanjutnya,’’ imbuh Apriansyah.
Hasil temuan di lapangan, di kawasan Desa Sumber Sari, Pondok Lunang ditemukan beberapa baliho caleg yang terpampang di tepi jalan raya. Ada yang dipasang di batang pohon dan ada juga sengaja untuk memasang baliho di rumah-rumah warga.
‘’Bagi Caleg yang melanggar aturan itu bisa dituntut secara hukum nantinya, kita tunggu saja tanggal mainnya. Yang jelas kita komit untuk melakukan penertiban,’’ demikian Apriansyah.(nek)