Jumat, 10 Januari 2014

Radar Mukomuko 6 Januari 2014


Penjualan LPG 12 Kg Turun 70 Persen
METRO - Naiknya harga Liquified Petroleum Gas (LPG) ukuran 12 Kilogram (Kg) per 1 Januari 2014 kemarin membuat banyak warga ramai-ramai beralih menggunakan LPG ukuran 3 Kg. Dampaknya agen LPG mengalami kerugian, sebab penurunan penjualan LPG 12 Kg mencapai 70 persen tak terkecuali di Kabupaten Mukomuko sediri. Harga jual terakhir LPG 12 kg saat ini berkisar antara Rp.160 ribu hingga Rp.165 ribu pertabung.
Salah seorang agen resmi dari PT. Sinar Lawang Wetan, yang beralamat di Kelurahan Pasar Mukomuko, Kecamatan Kota Mukomuko, yang akrab dipanggil Sayen mengatakan, akibat dari kenaikan harga gas elpiji, omzet penjualan menurun higga 70 persen. Karena saat ini tidak ada lagi pedagang eceran yang membeli gas elpiji ukuran 12 kg.
‘’Sejak kenaikan harga kemarin, belum ada pedagang pengecer yang membeli gas elpiji. Karena mereka takut tidak laku. Kenaikannya lebih dari 50 persen. Sekarang kita jual Rp.150 ribu pertabung, untuk gas 12 kg, kalau untuk elpiji 3 kg harga masih tetap Rp.20 ribu’’ ungkap Sayen.
Salah Seorang penjual elpiji, Heri yang tinggal di Desa Agung Jaya, Kecamatan Air Manjuto, mengatakan menjual gas elpiji 12kg seharga Rp.165 ribu. Harga ini masih bersifat sementara, karena menunggu pengumuman resmi dari pihak pertamina. Sama halnya dengan Sayen, Heri pun mengaku sejak 5 hari terahir penjulan elpiji turun besar-besaran.
‘’Untuk sementara kita jual segitu (Rp.165.000, red) bisa naik bisa juga turun, kita sesuikan dengan keputusan dari pertamina atau pemerintah,’’ ungkap Heri.
Salah seorang pengecer lainnya Haris, warga Desa Pondok Makmur, mengaku sejak adanya kenaikan harga gas elpiji, hingga kemarin belum ada pasokan dari Bengkulu. Ia belum tahu berapa harus menjual gas elpiji.
‘’Pasokan belum masuk, jadi kita belum tahu berapa harus jual, informasi yang kita dapat memang harganya sudah naik, tapi kita belum tahu secara pasti,’’ ungkap Haris.
Pengelola toko 5 Saudara Dwi mengaku menjual gas elpiji ukuran 12kg dengan harga Rp.160 ribu. Ia hanya menyesuaikan dengan harga yang ada saat ini. Namun sampai sekarang ia belum menjual satu tabung gaspun, sebab pembeli langsung mengelak saat mengetahui harga jual saat ini.
‘’Kita belum menjual satupun, semua langganan berhenti untuk saat ini, entah kedepannya belum tahu,’’ tutupnya.(cw2)

‘’Mimpi Balago’’ IRT Meninggal
IPUH – Kabar duka datang dari Desa Talang Arah Kecamatan Malin Deman. Seorang Ibu Rumah Tangga bernama Rosmita (48) diduga meninggal di ladang miliknya yang berjarak sekitar 2,5 km dari desa. Kabarnya, sebelum meninggal ia mimpi berkelahi (Balago red) dengan 3 orang lawannya. Kejadiannya sekitar Pukul 01.30 WIB (2/1) lalu, saat ia nginap di ladang bersama sang suami yang bernama Samri.
Kronologisnya, lewat tengah malam korban diketahui tidur bersama suaminya di rumah gubuk di kebun. Tiba-tiba korban terlihat berbicara sendiri dan bergerak-gerak saat sedang tidur. Suami korban yang melihat tingkah istrinya yang sedang tidur ini langsung bangun, kemudian membangunkan korban dengan cara memanggil dan menggoyang tubuhnya. Beberapa saat kemudian korban terbangun dan langsung bangkit dari tidurnya. Selanjutnya dengan nada seriut korban mengatakan ‘’Saya sedang berkelahi, dua orang sudah saya kalahkan, masih ada satu lagi,’’ selanjutnya korban langsung turun dari rumah seakan mengejar lawannya.
Oleh sang suami diikuti menggunakan senter, tiba-tiba korban terjatuh dan langsung tak sadarkan diri. Suami korban sempat berusaha memberi bantuan, namun ia tidak bisa berbuat banyak, lantaran hanya ia dan korban saja di kebun tersebut. Korban langsung dipaku naik ke rumah, kemudian digulingkan, sang suami langsung pulang ke desa untuk meminta bantuan. Korban diketahui sudah meninggal dan langsung dibawa dari kebun menggunakan rakit mengikuti air malam itu juga.
Kades Talang Arah, Bukhari membenarkan informasi yang beredar, korban tidak dalam kondisi sakit, sebelum meninggal berada di kebun bersama suaminya. Soal cerita korban mimpi, ia sendiri kurang mengetahui, sebab ia juga mendapat cerita dari warga. Yang jelas menurut keterangan dari pihak kesehatan, korban mengelami darah tinggi.
‘’Ceritanya, korban mimpi sebelum meninggal memang ada, namun saya kurang paham. Yang jelas dari kondisinya dan keterangan pihak yang paham, korban meninggal karena mengalami darah tinggi,’’ kata Kades.
Lanjutnya, saat itu suami korban datang lewat tengah malam dari ladang, ia meminta bantuan warga, karena istrinya tidak sadarkan diri. Awalnya suami korban ingin membawa almarhum pulang ke desa sendiri, namun karena tidak mampu akhirnya ditinggalkan di gubuknya, kemudian berangkat ke desa meminta bantuan. Korban baru berhasil di evakuasi ke desa sekitar Pukul 04.02 pagi harinya.
‘’Warga ramai-ramai menjempunya ke ladang, kebetulan berada di seberang air, akhirnya korban dibawa menggunakan rakit ke desa. Siangnya langsung di kebumikan,’’ tutup Kades.(jar)


Penerimaan CPNS Tahun Ini Belum Pasti
METRO – Kendatipun Pemkab Mukomuko sudah mengusulkan kebutuhan formasi beserta kuota untuk diakomodir pada penerimaan CPNS tahun ini, namun sejauh ini Bupati Mukomuko, Drs.H Ichwan Yunus, belum dapat memastikan pemkab akan membuka penerimaan CPNS. Sebab keputusan itu wewenang pemerintah pusat, daerah hanya sebatas mengusulkan saja. Tak lantas patah arang, Bup memastikan pihaknya akan terus berjuang agar tahun ini Mukomuko mendapat jatah kuota CPNS. Mengingat kebutuhan akan pegawai negeri masih terbilang tinggi.
‘’Kita belum tahu apakah ada formasi atau tidak, sehingga kita belum dapat memastikan apakah tahun ini akan dibuka penerimaan CPNS baru atau tidak. Kita lihat saja nanti. Kita akan perjuangkan agar tahun ini Mukomuko dapat kuota CPNS. Karena kita masih banyak kebutuhan PNS yang meliputi tenaga teknis, tenaga kesehatan dan guru.,’’ ungkap bupati pada Radar Mukomuko (RM) kemarin.
Sembari menunggu upaya dari pihak pemkab, Bup kembali mengimbau agar para Pencari Kerja (Pencaker) tidak bertumpuan dengan profesi CPNS. Pencaker lebih diarahkan untuk berdikari di sektor swasta. Selain bisa  menghasilkan, juga menjadi lapangan pekerjaan bagi pencaker yang  lainnya. Soal penghasilan, sudah barang pasti sektor swasta lebih menjanjikan. 
‘’Dalam tes CPNS nanti, kita akan prioritaskan pegawai yang benar-benar memiliki kemampuan di bidangnya. Sehingga, PNS yang diangkat memang benar-benar bisa bekerja dengan baik. Karena itu, kita sarankan selain menunggu pelaksanaan tes CPNS, para pencari kerja harus bisa memilah mana yang terbaik. Kami rasa, bekerja di bidang swasta lebih manjanjikandan dapat membuat lapangan pekerjaan bagi yang lain. Dari pemkab juga siap memberikan bantuan baik berupa fasilitas maupun pelatihan,’’ demikian Bup.(ray/nek)
Pekerja Harian Meninggal di Lahan
TERAMANG JAYA – Kapan dan dimana saja kematian bisa menghampiri setiap orang. Seperti kemarin lusa, seorang warga Desa Batu Ejung Kecamatan Teramang Jaya, M. Zen (35) diduga meninggal saat sedang bekerja harian di salah satu perusahaan di desa tersebut. Kejadian ini sempat menghebohkan para pekerja lainnya dan warga desa setempat.
Kronologisnya, pagi harinya korban bersama warga lainnya, berangkat bekerja harian di perusahaan yang bergerak dalam sektor perkebunan sawit tersebut. Tak diketahui asal mulanya, tiba-tiba korban jatuh pingsaan saar sedang duduk beristirahat dalam kebun dan tidak sadarkan diri hingga divonis meninggal. Siang harinya langsung dikebumikan. Kabar lainnya, korban sebelumnya sudah menderita sakit, namun tetap berangkat bekerja.
Kades Bunga Tanjung Minsyahril, dihubungi Via Hp membenarkan kejadian ini. Namun menurutnya korban meninggal bukan karena kecelakaan kerja, melainkan penyakit sesak napas yang sudah dideritanya sejak lama. Korban langsung dibawa ke desa dan siangnya dikebumikan di pemakanan desa.
‘’Memang ada yang meninggal saat pergi ke kebun. Namun kabarnya korban memang sudah sakit sejak jauh sebelumnya. Keluarganya sempat melarang korban pergi bekerja, namun korban tetap pergi,’’ kata Minsyahril.
Diceritakan kades, setiap hari banyak warga desa yang berangkat ke perusahaan untuk kerja harian. Pekerjaannya tidak terlalu berat, hanya membersihkan sekitar kebun sawit saja. Korban sendiri informasinya, pagi sebelum meninggal belum sempat bekerja, ia jatuh pisang saat sedang duduk. Namun kepastiannya ia kurang mengetahui, sebab informasi ini juga dari pekerja lainnya.
‘’Korban kalau ceritanya sudah sering masuk bekerja, kebetulan hari itu ajalnya datang. Korban sudah beberapa kali berobat ke rumah sakit karena penyakit yang dideritanya,’’ tutup Kades.(nek)

6 Galian C Belum Perpanjang Izin
XIV KOTO – Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Mukomuko ada 6 Galian C Ilegal atau tambang non logam yang beroperasi di Desa Lubuk Sanai III Kecamatan XIV Koto diduga belum perpanjang izin. Padahal izinya sudah habis sekitar 2 bulan yang lalu. Otomastis tambang ini tidak mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kades Lubuk Sanai III, Teguh Cahyono mengatakan ke 6 pemilik galian C tersebut telah dikeluarkan rekomendasi dari desa guna perpanjangan izin sejak 2 bulan sebelum seminggu berakhirnya perizinan.
‘’Secara serentak rekomendasi 6 galian C atas nama Tukul Heriadi, Syafri Arianto, Sapriani, Syafri Yanto, Apriadi dan Herdianto dengan luas galian masing-masing 300 m2 menggunakan pompa hisap telah kita berikan rekomendasi sebelum waktu perizinannya berakhir. Sehingga tidak adanya hambatan bagi pihak galian C guna memperpanjang izinnya,’’ ujar Teguh.
Camat XIV Koto, Musharudin, S.IP menyampaikan dari pihak kecamatan sudah mengeluarkan 6 rekomendasi untuk pengurusan izin. Sedangkan 4 lainnya masih ditangguhkan lataran belum melengkapi administrasi.
‘’Ada 10 pengajuan perpanjangan galian C yang kita tangani. Namun baru 6 yang telah dikeluarkan rekomendasinya,’’ ungkap Musharudin.
Disamping itu Musharudin berharap agar pihak Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), LH serta pihak lainnya agar dapat bersama-sama turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan secara langsung usaha galian C tersebut. sehingga tidak adanya alasan lagi bagi pemilik usaha galian untuk mengelak perpanjangan izin usahanya. Dan jika masih tak mengindahkan, maka usahanya langsung ditutup.
‘’Seperti sebelumnya ketika dibentuknya tim untuk turun menginventarisir usaha galian. Sehingga pada waktu itu semua usaha galian memilki perizinan. Untuk itu perlu dilakukannya kembali hal tersebut agar pemilik usaha kembali mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Dimana nantinya ini akan berdampak pada peningkatan PAD,’’ tutur Musharudin.
Salah seorang pemilik usaha galian C di Desa Lubuk Sanai III, Tukul Heriadi dan Syafri Arianto menyebutkan bahwa semua rekomendasi baik dari pihak desa serta kecamatan telah dikantongi. Hanya saja masih terkendala di pihak KPTSP serta PU.
‘’Perizinannya masih dalam proses diatas. Kalau dari desa dan kecamatan kita sudah mengantonginya,’’ tutup Tukul dan Syafri.(dum)

   
Plat Deuker Tetap Diselesaikan
LUBUK PINANG – Tidak semua proyek tahun 2013 berjalan mulus. Salah satunya Proyek pekerjaan Plat Deuker Paket I dibawah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Mukomuko senilai Rp 194.407.000 bersumber dari APBD-P 2013 yang dilaksanakan CV Manjuto Sungai Rengas di Desa Arah Tiga Kecamatan Lubuk Pinang. Walaupun waktu kontrak sudah berakhir, namun pekerjaan tetap berlanjut. Bahkan kemarin para pekerja tengah merampungkan beberapa item pekerjaan yang masih tersisa. Sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai ketegasan pihak DPU. 
Salah seorang pemuda Mukomuko, Agustiabadi, SH mengatakan pada umumnya pekerjaan yang dilaksanakan maksimal sesuai dengan kesepakatan kontrak. Dan jika pekerjaan tidak selesai sesuai target namun pekerjaan masih tetap dilanjutkan tentu ini menimbulkan pertanyaan. Sehingga disini dibutuhkan ketegasan pihak PU karena proyek tersebut dibawah naungannya.
‘’Sebelumnyakan sudah ada perjanjian kesanggupan pengerjaan. Jika pekerjaan tidak selesai tepat waktu tentu ada konsekuensi yang harus diterima. Namun terkait pekerjaan tersebut masih tetap dilanjutkan hingga saat ini, sehingga terkensan adanya perlindungan dari pihak terkait,’’ ujar Agustiabadi. 
Agustiabadi menambahkan, disamping mengenai tidak selesainya pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Persoalan kualitas mutu proyek serta kerapian pekerjaan juga dipertanyakan. Karena proyek yang dikerjakan secara tergesa-gesa tentu hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dan pekerjaan tersebut hanya terkesan menghambur-hamburkan dana APBD semata.
‘’Apapun pekerjaan yang dikerjakan dengan terburu-buru tentu hasilnya tidak akan maksimal. Sehingga proyek tersebut juga diperkirakan tak sesuai dengan semestinya,’’ ungkap Agustiabadi.
Sementara itu ketika dikonfirmasi Plt Kadis PU, Syahrizal, SH belum ingin berkomentar banyak terkait keterlambatan proyek tersebut.
‘’Laporan secara detail mengenai pekerjaan tersebut belum kita terima. Dan ketika waktu PHO pekerjaan sudah berapa persen. Sehingga dibutuhkan koordinasi lebih lanjut dengan tim PHO sekaligus PPTK,’’ tutur Syahrizal.(dum)
 
Traffic light Masih Dilanggar
LUBUK PINANG – Beberapa hari lalu pertigaan Lubuk Pinang selesai di lengkapi trafficlight. Namun sayangnya setelah difungsikan trafficlight belum diindahkan oleh pengendara. Sehingga pemasangannya hanya terkesan menjadi lampu pajangan semata.
Kasi Trantib Kecamatan Lubuk Pinang, Evi Busmanja, S.Pd, M.Si mengatakan pemasangan trafficlight memang sudah dilakukan di pertigaan jalan lubuk pinang ini. Namun saat ini tampaknya trafficlihgt belum dapat berfungsi secara optimal. Karena rendahnya kesadaran para pengendara terutama yang berasal dalam dalam lingkungan kecamatan.
‘’Kalau kendaraan dari luar mayoritas sudah menaatinya. Namun kendaraan dari warga sekitar hendaknya dapat berprilaku sama. Bukan malah menerobos begitu saja tanpa mengindahkan isyarat lampu. Sehingga mengajarkan kendaraan lain menjadi tak taat aturan,’’ ujar Evi.
Evi menambahkan, untuk itu diperlukan sosialisasi mendalam terhadap pengendara agar selalu dapat mematuhi peraturan berlalu lintas yang baik dan benar. Karena dengan telah ditanamnya dalam jiwa kesadaran dan kepatuhan terharap aturan dalam berkendara, maka ketertipan, kerapian serta kenyamanan tentunya akan tercipta.
‘’Sosialisasi dari pihak kepolisian harus perlu ditingkatkan agar terciptanya kesadaran pada setiap pengendara. Bagi yang kedapatan melakukan pelanggaran, hendaknya dapat diperikan peringatan dengan baik dan benar. Namun apabila tetap melakukan pelanggaran, maka tindakan tegas yang dapat menimbulkan efek jera perlu diberikan. Sehingga menjadi contoh untuk pengendara lainnya,’’ ungkap Evi.
Pengendara lainnya, Doni mengungkapkan bahwa kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam berkendara hendaknya benar-benar perlu ditingkatkan. Apalagi banyaknya anak muda dalam berkendara selalu kebut-kebutan dan tak mengindahkan apapun. Sehingga membuat rawannya kecelakaan.
‘’Kita kesalkan pemuda-pemuda yang tak mengindahkan aba-aba apapun dalam berkendara. Yang merasa bahwa jalan hanya miliknya seorang. Bahkan tak jarang mereka juga tidak memakai helm serta pelindung keselamatan lainnya,’’ tutup Doni.(dum)

XIV Koto Butuh Ambulance Baru
XIV KOTO – Ambulan di Puskesmas XIV Koto yang sudah berusia lanjut dikeluhkan masyarakat. Pasalnya mobil ini tidak bisa beroperasi secara maksimal lantaran usia yang sudah cukup tua. Maka warga meminta pemerintah menyediakan kendaraan baru bagi puskesmas setempat.
Kades Dusun Baru Pelokan, Suriadi mengatakan kondisi mobil ambulance untuk Puskesmas XIV Koto memang mengkhawatirkan. Dimana dari kondisi fisik kendaraan yang sudah tak layak jalan hingga yang terparah mobil tidak bisa digunakan lantaran tidak bisa hidup karena mengalami gangguan pada pengapiannya. Sehingga pasien yang akan dirujuk terpaksa menggunakan kendaraan pribadi lainnya.
‘’Warga sudah sangat mengeluhkan kondisi ambulance tersebut. sehingga warga meminta perhatian serius pemda melalui dinas terkait dapat mengganti ambulance yang ada saat ini dengan yang baru dengan kondisi lebih layak,’’ ujar Suriadi.
Camat XIV Koto, Musharudin, S.IP menyampaikan hal senada. Padahal pengajuan pergantian ambulance sudah sering disampaikan. Namun selalu mendapatkan ambulance dengan kondisi yang tidak berbeda.
‘’Kondisi ambulance saat ini memang memprihatinkan. Walau pun saat ini sudah dalam kondisi yang lumayan karena baru selesai diperbaiki. Namun untuk dibawa ke luar daerah tetap tidak menyakinkan,’’ ungkap Musharudin.(dum)

5 Pilihan Nama Kabupaten Bengkulu Barat
IPUH – Sebelum disepakati menjadi Bengkulu Barat, ada 5 pilihan nama untuk cikal bakal kabupaten baru yang meliputi wilayah eks Mukomuko selatan ini. Diantaranya Kabupaten Ipuh, Mukomuko Selatan, Pekal, Pesisir Barat dan Bengkulu Barat sendiri. Pilihan jatuh dengan nama ini, atas berbagai pertimbangan dan dinilai paling cocok diantara beberapa nama lain tersebut. Nama ini menyentuh seluruh masyarakat yang berdomisili di wilayah tersebut.
Alasan nama-nama lainnya ditolak bermacam-macam, seperti Pekal ditolak lantaran tidak mewakili warga Kecamatan Pondok Suguh, Teramang Jaya dan juga masyarakat trans lainnya. Sebab pekal merupakan sebutan untuk bahasa daerah masyarakat Ipuh hingga ke Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Sementara daerah tersebut tidak masuk dalam rencana kabupaten baru ini. Berikutnya nama Mukomuko Selatan ditolak lantaran dinilai kurang cocok, sebab nama itu adalah sebutan bagi kecamatan sebelumnya dan terkesan bagian dari Kabupaten induk Mukomuko. Berikutnya dinamai Kabupaten Ipuh, terkesan hanya mewakili satu kecamatan  saja, padahal kabupaten ini meliputi 6 kecamatan.  Begitu juga dengan nama Pesisir Barat, selain sebagian besar kawasannya bukan pesisir pantai juga terkesan lebih ke Padang, sebab sudah ada nama Kabupaten Pesisir Selatan (pessel) di Sumatera Barat.
‘’Rencana dan persiapan untuk pemekaran ini sudah sangat lama, bahkana kami sempat menggodok beberapa nama bagi daerah ini. Dengan berbagai pertimbangan, maka dinamai dengan Bengkulu Barat dan semua kawan-kawan sepakat,’’ ungkap Wakil Ketua Presidium Pemekaran, Suswandi, SE didampingi Ketua 1 Ranjes Asmara.
Ketua Umum, H. Rifai Amir menegaskan rencana Kabupaten Bengkulu Barat sudah bulat. Berbagai dukungan telah mereka kantongi baik dari lapisan masyarakat di daerah ini sendiri maupun dari tokoh eks Mukomuko selatan ini di luar. Termasuk kesiapan dari beberapa perwakilan rakyat asal Provinsi Bengkulu di Senayan untuk membantu rencana pemekaran ini masuk ke meja forum DPR RI dan pemerintah pusat sendiri.
‘’Ini dasar kami berani mengatakan bisa, semua kawan-kawan siap membantu dan kita punya ling ke pusat, untuk syarat lain, semua orang tahu kita lebih dari cukup untuk membentuk kabupaten baru,’’ papar salah satu eks calon Bupati pada Pilkada 2010 ini.
Lanjutnya, adanya tanggapan negatif dan kesan melemahkan dari pihak tertentu, bagi mereka bagian dari bumbu-bumbu perjuangan ini. Yang jelas mereka yang ragu dan tidak yakin dengan rencana pemekaran, lantaran belum paham dan mengerti dengan rencana dan kesiapan sebenarnya dari tokoh-tokoh presidium Bengkulu Barat saat sekarang. Bahkan mereka akan membuat perjuangan pemekaran ini lebih mudah dari perjuangan pemekaran Mukomuko sebelumnya.
‘’Kita berpengalaman dengan sukses memekarkan Kabupaten Mukomuko dari Bengkulu Utara. Selain itu sebelumnya tinjauan dan penelusuran juga siap dilakukan. Maka bagi yang ragu, yakinlah kita bisa melakukannya,’’ tutupnya.(jar)

Warga Ipuh Bersiap Turun Tanam
IPUH – Beberapa hari lalu, para tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat Ipuh menggelar prosesi adat menyambut datangnya musim panen. Yaitu berupa Ratib Bajalan (Mabaca kalimat Tahlil sambil berjalan menelusuri jalan red). Kegiatan ini merupan tradisi masyarakat setempat setiap tahun, terutama saat memasuki musim tanam. Gunanya untuk meminta ridho dari yang maha kuasa agar dijauhi dari musibah, kemudian dimudahkan dalam melaksanakan kegiatan serta terhindar dari kegagalan bertanam padi oleh berbagai sebab.
Kades Pasar Ipuh, Mardiansyah mengatakan semua petani dan tokoh adat dari beberapa desa ini berjalan menelusuri jalan, kemudian bertemu disatu titik yaitu di desa Tanjung Harapan. Di lokasi terbut digelar ratib dan doa bersama, selanjutnya ada beberapa sambutan dan prosesi lain mengenai kebaikan dan keburukan dalam cocok tanam petani ini.
‘’Kegiatan seperti ini sudah berlangsung cukup lama, harapannya agar dimudahkan dan dijauhi dari mara bahaya, serta hasil penen nantinya bisa melimpah. Ada 6 desa yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut,’’ kata Kades.
Lanjutnya, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, prosesi adat jelang turun tanam saat ini, kurang meriah. Semuanya tak lepas dari kemajuan zaman dan kepedulian masyarakat. Juga persoalan sudah berkurangnya petani yang menanam padi menjadi penyebab utama. Sebetulnya tradisi seperti ini bagus dipertahankanm sebab juga bisa meningkat kebersamaan antar masyarakat dan lainnya.
‘’Bagus sebetulnya, sebab ada pesan kebaikan bagi semua orang dalam kegiatan ini. Mudahan saja bisa bertahan dan kedepannya mendapat sambutan dari banyak pihak termasuk pemerintah,’’ tutupnya.(jar)

Nelayan Trawl Mini ''Jajah'' Perairan Ipuh
IPUH – Belakangan ini nelayan Kecamatan Ipuh dan sekitarnya mengeluh. Pasalnya kawasan perairan mereka, kerap dimasuko oleh nelayan yang menggunakan trawl, terutama pengguna trawl mini asal Pasar Bantal. Akibatnya nelayan setempat yang sebagian besarnya tradisional dan menggunakan alat tangkap sederhana, tidak lagi mendapat ikan. Padahal antar nelayan terdapat kesepakatan dan tentang pembagian wilayah tangkapan.
Salah seorang pengawas perairan asal Ipuh, Zulfikar mengatakan, laporan dari nelayan yang mendapati pengguna trawl ini sudah sering mereka dengar. Nelayan sangat dirugikan oleh aksi tersebut, sebab trawl menyebabkan ikan musnah. Laporan dari masyarakat, kebanyakan pengguna trawl mini adalah nelayan asal Bantal, belum lagi sekali-kali pengguna pukat harimau ganas dari kabupaten lain, sering muncul dan merusak kawasan ini.
‘’Sering nelayan mengeluh, mereka pulang dari laut tidak dapat apa-apa, malah menemukan ikan yang sudah mati dibung oleh pengguna trwal ini. Beberapa nelayan langsung mendapati ulah nelayan yang diduga asal bantal ini,’’ kata Zulfikar yang akrab disapa Ujang.
Lebih jauh ketua BPD Retak Ilir Kecamatan Ipuh ini, meminta kepada nelayan pengguna trawl mini agar tidak lagi memasuki perairan yang bukan wilayahnya. Sebab sudah ada perjanjian antar nelayan yang intinya menetapkan daerah perairan masing-masing dan larangan memasuki daerah lain. Jangan sampai terjadi keributaan kemudian hari antar nelayan di daerah ini. Sebab bisa saja nelayan Ipuh anarkis dengan mereka di laut sana.
‘’Kita minta dengan sangat, untuk tidak melanggar perjanjian yang sudah ada, sebab dampaknya buruk, baik bagi nelayan Ipuh dan sekitarnya, maupun bagi nelayan Bantal. Kita juga pihak berwenang mengawasi hal ini,’’ tegasnya.
Juga dibenarkan oleh Kades Pasar Ipuh, Mardiansyah masuknya nelayah trawl ke perairan Ipuh ini, sudah menjadi masalah besar. Nelayan Ipuh yang jujur melaut tidak lagi bisa menikmati hasil tangkapan yang maksimal. Ia juga mendesa, nelayan trawl dari mana saja bisa menghormati perjanjian yang sudah ada. Aksi anarkis bisa saja dilakukan nelayan Ipuh bila kejadian seperti ini terus berulang.
‘’Sama-sama nelayan meski saling menghargai, sebab mereka semua menggantungkan hidup dari laut. Saya sering mendapat laporan, dan beberapa nelayan sudah siap beraksi dengan melakukan pengejaran bersama dan menangkap kapal trawl dan dibakar. Kalau terjadi tentu buruk bagi hubungan nelayan itu sendiri, maka mari saling menghormati,’’ tutupnya.(jar)

Gaji Kades Mencapai Rp 3,5 Jt
//Bila UU Desa Sudah Terealisasi
TERAMANG JAYA – Gaji perangkat desa berpeluang naik hingga Rp 3,5 juta per-bulan. Hal ini seiring dengan akan dilaksanakannya program bantuan desa yang baru saja disahkan oleh dewan dalam bentuk undang-undang desa yang baru. Sebab untuk wilayah Jawa dan Sumatera akan menerima kucuran dana sebesar Rp 600 hingga 800 juta untuk pembangunan, operasional dan gaji perangkat desa.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Mukomuko, Ramdani,SE,M.Si, ketika dikonfirmasikan membenarkan jika alokasi dana tersebut benar-benar terealisasi nantinya, masih banyak yang mesti dibuatkan aturannya. Khusus untuk pengelolaan keuangan yang jumlanya cukup besar tersebut, harus ada aturan yang jelas agar pemerintah lebih mudah untuk melakukan pengawasan perguliran dana tersebut.
‘’Sesuai hemat kita, jika dana itu terealisasi nantinya, gaji perangkat desa akan mengalami kenaikan, bisa jadi Kades akan diberi gaji Rp 3,5 juta/bulannya. Namun sebelumnya harus ada peraturan pemerintah yang bakal menjadi patokan dalam pengelolaan keuangan itu nantinya. Tetapi hingga saat ini kita belum memiliki kejelasan bagaimana sistem pengelolaan keuangannya,’’ungkap Ramdani kepada Radar Mukomuko (RM) kemarin. 
Ramdani menambahkan, dalam perkiraannya, dana itu nantinya akan dikelola langsung oleh masing-masing desa dan diterapkan kedalam APBDes untuk penggunaannya. Sebagai ketentuan pencairan dana, disesuaikan dengan RAPBDes. Pemerintah daerah (Pemda) dalam hal ini hanya sebatas menyalurkan dan mengawasi jalannya anggaran tersebut. Kalaulah ini nanti berjalan dengan mulus, pihaknya menaruh keyakinan rentang waktu 5 tahun kedepan akan mengalami kemajuan yang signifikan.
‘’Yang pastinya dalam penggunaannya nanti harus dituangkan ke adalam APBDes dan pemerintah melakukan pengawasan perguliran dana itu. Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, memang ada kritikan dalam realisasi APBDes ditingkat desa, karena minimnya SDM. Dengan demikian, tahun ini secara mayoritas BPD banyak yang sudah habis masa jabatannya, diperkirakan dalam memilih perangkat desa harus memalui musyawarah dan menunjuk orang-orang yang memiliki kemampuan untuk itu. Jika perangkat desanya dari kalangan yang profesional, tentu akan menampakkan kemajuan yang luar biasa. Selain itu kita juga melakukan sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat agar tepat sasaran,’’ujar Ramdani.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Nelan Indah, Ikhlas, pesimis bisa terealisasi tahun ini. Menurut Ikhlas, untuk menerapkan peraturan tersebut perlu banyak perubahan dan harus ada peraturan pemerintah yang mengatur tentang pengelolaan dana seperti yang diatur dalam UU Desa.
‘’Saya merasa pesimis tahun ini akan diberlakukan, sebab sebelumnya harus ada aturan yang mengatur tentang pengelolaan dana desa, lebih lagi jumlahnya cukup besar jika dibandingkan dengan yang sebelumnya. Kalau lah tidak ada kejelasan petunjuk penggunaan dana itu, siap-siap saja Kades berurusan dengan pihak hukum. Sebab untuk pengelolaan dana APBDes saja selama ini banyak perangkat desa yang kelabakan mengurus administrasinya. Mungkin saja Perda yang mengatur tentang masalah desa termasuk gaji perangkat desa selama ini akan kembali dirombak,’’ungkap Ikhlas yang juga menjabar selaku Ketua Forum Kades Kecamatan Teramang Jaya ini.
Ikhlas menambahkan, menyangkut dengan sistem yang akan diluncurkan dalam pengelolaan keuangan desa, diperkirakan pihak terkait terlebih dulu mengadakan sosialisasi untuk mematangkan kembali, sebelum bergulirnya dana tersebut ke dalam APBDes nantinya. Selain itu, juga dalam hal perombakan perangkat desa juga diperkirakan sangat perlu.
‘’Kalau untuk peningkatan pembangunan dan pelayanan, tentu SDM perangkat desanya juga harus dirombak, mestinya harus orang-orang yang profesional yang memegang jabatan. Sebab mau tidak mau dengan besarnya APBDes ini nantinya akan ada kesejahteraan lebih dan disesuaikan dengan tingkat dan kualitas pekerjaannya. Namun sebagai pemerintah desa begitu berharap proses perguliran dana itu bisa berjalan mulus dan cepat,’’demikian Ikhlas. (nek)

7 Saksi Sudah Dipanggil
// Terkait Laporan Warga Talang Medan
TERAS TERUNJAM – Menindaklanjuti laporan masyakat Desa Talang Medan, Kecamatan Selagan Raya terkait  dengan dugaan pemalsuan tanda tangan surat dukungan pembangunan pabrik Crude Palm Oil (CPO) dan koperasi kebun masyarakat desa (KMD) serta bantuan gempa tahun 2009. Sebanyak 7 orang saksi sudah diminta keterangan oleh pihak penyidik Polsek Teras Terunjam. Diperkirakan masih ada beberapa orang saksi lagi bakal diminta keterangannya.
Kapolres Mukomuko, Wisnu Widarto,S.Ik melalui Kapolsek Teras Terunjam, Ipda Budimansyah, menyebutkan pihaknya telah memanggil sebagian saksi dalam pengusutan laporan warga desa tersebut. Menurut Kapolsek, ia juga mengaku, tidak menutup kemungkinan akan ada pamanggilan saksi lainnya. ‘’Kita sudah memanggil saksi pelapor dan memproses laporan warga Desa Talang Medan. 7 saksi yang telah diperiksa belum bisa kita menetapkan tersangkanya, yang jelas besok (Hari ini,red) kita akan memeriksa saksi lainnya,’’ungkap Kapolsek.
Kapolsek menambahkan, pihaknya belum memastikan siapa yang bakal ditetapkan sebagai tersangka. Yang jelas saat ini masih dalam proses penyelidikan dan pemeriksaan.
‘’Siapa tersangkanya, itu belum bisa kita pastikan. Apakah ketua atau anggota atau yang terlibat dalam masalah ini, perlu kita pelajari lebih jauh,’’demikian Kapolsek. (nek)
 
Cukup Rp 5 Rb, Berlayar Bersama Nelayan
TERAMANG JAYA - Pada hari Jum’at, sejumlah nelayan Muara Rajawali Pasar Bantal, Kecamatan Teramang Jaya dilarang untuk berangkat melaut. Ini sudah menjadi tradisi adat istiadat dan bagi yang melanggar akan diterapkan sanksi. Namun bukan nerarti muara sepi kegiatan, sebab khusus hari jumat, warga berkesempatan berlayar ke laut bersama kapal nelayan dengan cukup bayar Rp 5000 per orang.
Dengan biaya itu, pengunjung bisa sepuasnya mengelilingi kawasan muara Rajawali itu. Asiknya lagi, bagi pengunjung yang hobi memancing, mereka bisa menghubungi pemilik kapal dan melakukan negosiasi untuk carteran kapal dan itu juga disediakan oleh para nelayan setempat. Masalah biaya carteran, ini tergantung negosiasi dengan pemilik kapal dan tergantung dengan berapa lama untuk pemakaian kapal mereka.
Selain itu, kebanyakan nelayan memilih untuk menyandarkan kapal mereka di tempat persandaran kapal. Mungkin saja dikarenakan belum begitu menjanjikan sehingga mereka lebih memilih untuk beristirahat sambil memperbaiki peralatan tangkap yang bakal dibawa untuk melaut kesekon harinya.
Sayangnya, kawasan Muara Rajawali terkesan belum terjamah. Pantainya terbilang masih dipenuhi oleh tumpukan sampah kekayuan yang dari aliran sungai Nelan Indah di daerah itu. Kedepannya bagaimana potensi yang ada tersebut bisa digali semaksimal mungkin, agar daerah ini benar-benar menjadi salah satu objek tujuan wisata daerah. Dengan semakin banyak pengunjung akan memberi peluang yang lebih besar lagi bagi para nelayan untuk menjadikan salah satu peluang usaha mereka di samping mencari ikan di laut.
Ketua Kelompok Pengusaha Ikan Pasar Bantal, Hanasrum, berharap kedepannya peluang untuk pengembangan usaha nelayan di kawasan tersebut juga mendapat dukungan dari pemerintah, dalam hal ini masalah kelengkapan peralatan pendukung untuk berlayar.
‘’Mereka mesti diberi bantuan pelapung untuk kenyamanan penumpang. Memang masalah ongkos kapal yang mereka ambil tidak begitu besar, hanya berkisar Rp 4 hingga 5 ribu saja. Sedangkan untuk biaya carter kapal bagi yang hobi memancing, sekitar Rp 1 juta selama sehari perjalanan,’’demikian Hanasrum.(nek)
 
Turnamen Voli Sidodadi Siap Dihelat
PENARIK-Open turnamen Sidodadi Cup di Desa Sidodadi, Kecamatan Penarik, bakal digelar pada Februari mendatang. Saat ini panitia pelaksana tengah mempersiapkan berbagai fasilitas yang bakal dibutuhkan pada pertandingan nanti. Sementara peserta yang diundang tidak hanya Provinsi Bengkulu, tetapi juga disebarkan ke luar daerah. Adapun pelaksanaan acara ini disponsori oleh CV. Eka Kurniawan.
Pimpinan CV.Eka Kurniawan, Herlan WS, menyebutkan open turnamen voli kali ini bakal lebih meriah jika dibandingkan dengan tahun lalu. Saat ini pihaknya bersama panitia tengah mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk jalannya pertandingan, sekaligus mengirimkan undangan ke clib-club voli, mulai dari dalam provinsi hingga ke luar daerah.
‘’Masalah jadwal, kita masih mengadakan musyawarah dengan panitia. Dalam perkiraan kita awal Februari pertandingan sudah dimulai. Sedangkan saat ini panitia lagi sibuk merancang jalannya acara nanti, sambil mengirimkan undangan,’’ungkap Herlan kepada Radar Mukomuko (RM) kemarin.
Herlan menambahkan, adapun tujuan dari turnamen ini adalah untuk menyemarakkan cabang olahraga ke tengah masyarakat. Disamping itu juga sebagai ajang untuk menyalurkan bakat bagi peminat cabang olahraga ini.
‘’Bagaimana pelaksanaan pertandingan ini bisa berjalan dengan lancar dan aman, tentu kita seting dengan sebaik mungkin. Dengan adanya kegiatan seperti ini, selain ajang kompetensi dibidang olahraga juga menyalurkan bakat bagi yang berminat, sehingga secara tidak langsung kita telah menyemarakkan cabang olahraga ini agar masyarakat menaruh hobi berolahraga dikemudian hari,’’demikian Herlan. (nek)   

Petani Keluhkan Bendungan Jebol   
SELAGAN RAYA - Sebanyak 83 hektare (Ha) lahan sawah di Desa Sungai Jerinjing, Kecamatan Selagan Raya,hingga tak bisa digarap karena terkendala sumber air. Ini disebabkan bendungan irigasi Selagan Kecil yang biasanya menyairi sawah warga, saat ini kondisinya rusak parah. Akibatnya, lahan sawah dikawasan tersebut mengalami kekeringan dan terancam tidak berproduksi.
Kepala Desa (Kades) Sungai Jerinjing, Hadi Suswanto, bersama dengan pemerintah kecamatan setempat tetap berupaya agar lahan sawah yang kekeringan itu bisa digarap warga. Menurut Hadi Suswanto, sebelum menggarap lahan, mungkin petani akan melaksanakan gotong royong bersama untuk memperbaiki bagian irigasi tersebut. Kalau lah tidak diperbaiki, mungkin petani akan kewalahan dalam memperoleh sumber air.
‘’Kita bersama camat Selagan, turun ke lokasi untuk meninjau bagian bendungan yang rusak. Saat ini petani sudah berancang-ancang untuk turun tanam, tetapi terkendala sumber air, karena bendungan irigasinya tidak bisa dialiri air. Kalau memang nekad, mungkin akan goro dulu untuk memperbaiki bagian yang rusak itu secara darurat,’’ungkap Hadi kepada Radar Mukomuko (RM) kemarin.
Hadi menambahkan, untuk saat ini kondisi sawah tidak bisa digarap warga. Dalam proses penyemaian bibit saja masih terkendala, karena tidak ada sumber airnya. Selain itu, rencana pemerintah kecamatan dan pemerintah desa setempat untuk menjadikan lahan sawah tersebut menjadi kelompok petani hamparan, dengan pola bercocok tanam serentak.
‘’Untuk itu kita harapkan kepada pemerintah untuk memperbaiki bagian bendungan dan bangunan irigasi yang rusak tersebut. Jika tidak, mungkin kedepannya lahan sawah warga akan menjadi lahan tidur dan tidak bisa berproduksi,’’demikian Hadi.(nek)

Lomba Desa Ditunda, BPMPD: Pasti Direalisasikan
METRO – Lomba desa tingkat Kabupaten Mukomuko yang rencananya akan digelar dalam bulan ini hingga bulan depan ditunda. Pasalnya, Bupati, Drs.H Ichwan Yunus, CPA, MM belum memberikan restu. Hal itu karena desa-desa yang bakal mengikuti lomba dinilai belum maksimal dalam mempersiapkan desanya. Selain itu, kurang adanya komunikasi dan kerjasama yang baik antar sesama warga dan perangkat desa. Sehingga, apa yang menjadi program tidak terlaksana dengan baik. Lomba desa diprediksi akan tetap dilaksanakan, namun belum diketahui jadwal pastinya.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Mukomuko, Ramdani, SE, M.Si melalui Kabid Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Ali Nasri, SH mengatakan bahwa sejak awal bupati telah memberikan informasi kepada panitia. Awalnya, bup meminta lomba tetap dilaksanakan dan reward diberikan 2015 mendatang. Namun, saat ini penilaian belum dapat dilakukan, karena menunggu instruksi bupati.
‘’Pada saat sosialisasi dulu bupati pernah mengatakan bahwa belum pusat dengan persiapan yang dilakukan di tingkat desa. Sehingga, bupati meminta agar lomba ditunda. Walapun tetap dilaksanakan, rewardnya tahun depan. Tetapi sekarang ini kita diminta menunggu instrusksi jelang panitian turun ke desa untuk melakukan penilaian. Belum tahu sampai kapan dan apa rencana kedepan,’’ ungkap Ali.
Ditambahkan Ali, meski lomba desa ditunda, seluruh lapisan mulai dari perangkat dan warganya diminta tetap melakukan persiapan kebersihan, kesehatan dan penataan lingkungan. Sehingga saat jadwal lomba ditetapkan, seluruh desa telah siap.   
‘’Sebenarnya, kalau untuk menjaga kebersihan, kesehatan dan penataan lingkungan tidak mesti menunggu lomba desa. Setiap hari Jumat dengan cara gotong-royong bisa dilakukan. Lomba ini untuk memberikan motivasi kepada warga dan perangkat desa. Sehingga bisa saling bersaing untuk kepentingan bersama dan menunjukkan siapa yang terbaik,’’ demikian Ali.(ray)
     
PNS Indisipliner Terancam Diberhentikan
METRO – Sesuai prosedurnya, setiap PNS yang melakukan pelanggaran atau indisipliner mesti diberikan sanksi tegas. Sanksi yang diberikan bersifat teguran dan pembinaan. Jika tingkat pelanggaran fatal dan PNS berulang kali melakukan tindakan indisipliner, PNS terancam diberhentikan. Hal itu mengacu dengan PP Nomor 53 Tahun 2010. Namun, sebelum PNS disanksi, Bupati, Drs.H Ichwan Yunus, CPA, MM melalui Sekdakab, Syafkani, SP bakal memberikan teguran terhadap Kepala SKPD sehingga dapat membina PNS indisipliner. Jika masih terbukti melanggar, proses sanksi tegas akan diberlakukan.
‘’Untuk data pegawai yang tidak masuk disampaikan ke sekda lalu diteruskan ke bupati. Nanti itu sekda berdasarkan arahan bupati akan menegur atasan PNS yang melanggar aturan. Nah untuk sanksi terhadap pegawai tergantung dari atasannya,’’ ungkap Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Mukomuko, Drs.H Ruslan, M.Pd.
Ditambahkannya, sanksi yang diberikan diharapkan dapat membuat efek jera bagi PNS. Pekerjaan PNS sebagai abdi negara dan pelayan bagi masyarakat menuntut kedisiplinan dan juga kerja keras sesuai PP Nomor 53 Tahun 2010. Karena pemerintah selalu memperhatikan tingkat kesejahteraan PNS.
‘’Sangat disayangkan sebenarnya kalau masih ada PNS kita yang tidak disiplin dalam bekerja. Kita harapkan dari sanksi yang akan diberikan bisa menjadi motivasi agar kedepannya bisa berubah menjadi lebih baik. Sekarang ini sudah ada contohnya PNS yang diberhentikan karena melanggar PP nomor 53 tahun 2010. Dan tingkat pelanggarannya fatal. Selain diberhentikan, ada juga PNS yang turun pangkat dan ditunda kenaikan pangkatnya. Kami minta semua itu menjadi pelajar berharga bagi para PNS lainnya,’’ pungkas Ruslan.(ray)

Dinsosnakertrans Bahas Upah Buruh
METRO - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Kabupaten Mukomuko, memastikan akan mengkaji masalah Upah Minimum Regional (UMR) kabupaten sebagai ketetapan upah buruh di daerah. Melalui dewan pengupahan kabupaten tengah membahas persoalan tersebut dan dalam waktu dekat ini akan segera diketahui hasilnya. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp 1.350.000/bulan. Diprediksi untuk daerah bakal mengacu dengan besaran upah itu.  
Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Mukomuko, HM Badri Rusli, SH melalui Bidang Tenaga Kerja, Sukarna, S.IP, menyebutkan pihaknya sudah membicarakan masalah upah buruh karyawan dan bisa jadi akan mengalami kenaikan upah dari sebelumnya. Untuk sementara ini upah buruh masih berpatok kepada ketetapan upah sebelumnya.
‘’Saat ini dinas melalui Dewan Pengupahan Kabupaten sudah mulai membahas masalah upah buruh. Mungkin dalam minggu ke dua bulan ini sudah diagendakan untuk pembahasan ditingkat dinas. Sebelumnya pemerintah provinsi sudah menetapkan standar gaji buruh karyawan dan itu mungkin menjadi rujukan nantinya,’’ ungkap Sukarna kepada Radar Mukomuko (RM) kemarin.
Sukarna menambahkan, untuk penetapan upah buruh ini, sebagai langkah yang akan diambil adalah mengumpulkan data dari sejumlah perusahaan yang memperkerjakan buruh dan akan menjadi bahan kajian.
‘’Diperkirakan setelah ditetapkannya standar gaji buruh nantinya, tidak ada lagi perusahaan yang tidak membayar hak-hak buruh sesuai dengan yang telah ditetapkan. Untuk sementara ini sebelum ditetapkan, masih berpedoman dengan ketetapan upah yang sudah ada,’’ demikian Sukarna.(nek)

Dinas P3K Siapkan Pestisida
METRO – Meski Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan (P3K) Kabupaten Mukomuko sudah menyiapkan pestisida yang bakal diberikan secara gratis, hingga kemarin belum ada satupun Kelompok Tani (Poktan) yang mengajukan permintaan bantuan itu. Hal ini mengindikasikan apa yang dikhawatirkan selama ini, bahwa pasca banjir akan banyak serangan hama terhadap tanaman padi yang terendam banjir tidak terjadi.
Kabid Pertanian Dinas P3K Kabupaten Mukomuko, Masamah, SP mengatakan pihaknya sudah menginformasikan kepada petani untuk mengambil bantuan pestisida jika tanamannya diserang hama.
‘’Untuk pestisida yang kita siapkan bukan hanya untuk petani yang lahannya terkena banjir saja, tapi untuk semua petani.  Kita sesuaikan juga dengan stok yang ada pada kita. Selama stok itu masih ada, maka petani bisa mengajukan permohonan. Khusus untuk petani yang sawahya terkena banjir, hingga kemarin belum ada yang mengajukan permintaan pestisida. Mudah-mudahan apa yang kita khawatirkan mengenai serangan hama tidak terjadi,’’ ujar Masamah.
Petani asal Desa Agung Jaya, Kecamatan Air Manjuto, Edi Saryono mengaku hingga saat ini pihaknya belum pernah mengajukan bantuan pestisida ke Dinas P3K. Hal ini disebabkan selama ini belum dipandang perlu. Luas lahan yang sudah mulai ditanami padi hingga saat ini berjumlah kurang lebih 30 Hektare (Ha).
‘’Selama kita masih bisa berupaya sendiri, kita upayakan. Jika memang mentok, kita baru berkoordinasi dengan dinas. Yang pasti kita tunjukan dulu hasil kerja kita,’’ tutup Edi.(cw2)

Hari Pertama Masuk, Dinas Gelar Sidak
PENDIDIKAN RM -Hari Pertama masuk sekolah setelah menjalani libur semester ganjil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbub) akan menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak). Hari pertama masuk sekolah merupakan hari terjepit diperkirakan banyak guru atau siswa yang tidak mau masuk. Sidak sendiri akan dilakukan oleh pengawas sekolah yang merupakan perpanjangan tangan dari Disdikbud.
Sebagaimana disampaikan oleh Sekertaris Disdikbud, Drs. Suwarto, M.Pd ketika dihubungi Radar Mukomuko (RM) kemarin. Suwarto mengatakan jika ada guru yang tidak masuk pada hari pertama, Dinas melalui UPTD akan memberikan sanksi.
‘’Sesuai dengan jadwal, sekolah akan kembali masuk pada tanggal 13 januari, jika ada dewan guru yang tidak masuk pada hari itu, tanpa ada izin atau keterangan lain maka akan dikenakan sanksi,’’ ujar Suwarto.
Terpisah kepala SDN 07 Lubuk Pinang, yang terletak di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang, Nana Hermawan, S.Pd mengatakan pihaknya akan melakukan apa yang diintruksikan oleh Dinas. Sesuai dengan surat edaran yang ada hari pertama masuk sekolah adalah tanggal 13. karena hari libur semester ganjil terhitung hingga tanggal 11 Januari 2014.
‘’Sesuai dengan Surat edaran yang ada kita masuk sekolah tanggal 13 Januari, selama belum ada edaran lain kita akan tetap masuk pada hari itu. Mengenai kegiatan hari pertama kita sesuaikan dengan kondisi sekolah. Jika diperlukan kita adakan bersih-bersih sekolah, kalau ada pengumuman-pengumuman akan kita sampaikan pada hari itu,’’ tutup NanaHari Pertama Masuk, Dinas Gelar Sidak
PENDIDIKAN RM -Hari Pertama masuk sekolah setelah menjalani libur semester ganjil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbub) akan menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak). Hari pertama masuk sekolah merupakan hari terjepit diperkirakan banyak guru atau siswa yang tidak mau masuk. Sidak sendiri akan dilakukan oleh pengawas sekolah yang merupakan perpanjangan tangan dari Disdikbud.
Sebagaimana disampaikan oleh Sekertaris Disdikbud, Drs. Suwarto, M.Pd ketika dihubungi Radar Mukomuko (RM) kemarin. Suwarto mengatakan jika ada guru yang tidak masuk pada hari pertama, Dinas melalui UPTD akan memberikan sanksi.
‘’Sesuai dengan jadwal, sekolah akan kembali masuk pada tanggal 13 januari, jika ada dewan guru yang tidak masuk pada hari itu, tanpa ada izin atau keterangan lain maka akan dikenakan sanksi,’’ ujar Suwarto.
Terpisah kepala SDN 07 Lubuk Pinang, yang terletak di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang, Nana Hermawan, S.Pd mengatakan pihaknya akan melakukan apa yang diintruksikan oleh Dinas. Sesuai dengan surat edaran yang ada hari pertama masuk sekolah adalah tanggal 13. karena hari libur semester ganjil terhitung hingga tanggal 11 Januari 2014.
‘’Sesuai dengan Surat edaran yang ada kita masuk sekolah tanggal 13 Januari, selama belum ada edaran lain kita akan tetap masuk pada hari itu. Mengenai kegiatan hari pertama kita sesuaikan dengan kondisi sekolah. Jika diperlukan kita adakan bersih-bersih sekolah, kalau ada pengumuman-pengumuman akan kita sampaikan pada hari itu,’’ tutup Nana.(cw2)
 
Caleg Umbar Jasa, Pemilih Jangan Salah
POLITIK RM – Jelang pemilihan 9 April 2014 mendatang, para kontestan pemilu, baik individu caleg maupun partai terus umbar senyum dan gunakan setiap kesempatan untuk unjuk kepedulian. Maka tak heran saat ini, masyarakat tak susah lagi mencari ambulan saat ada keluarga sakit, sebab setiap mobil caleg siap antar jemput tanpa dipungut biaya. Tidak itu saja, caleg selalu tampil sebagai sosok dermawan dalam berbagai kesempatan hingga mendatangi pemilih secara langsung dari rumah ke rumah. Namun demikian, tokoh Kecamatan Pondok Suguh, Syahril berharap masyarakat tidak memilih dengan alasan menerima sesuatu dan tergida janji caleg.
Dikatakannya, pilihlah caleg yang betul-betul dikenal dan dinilai mampu melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat. Sebab Banyak caleg yang maju karena tergoda oleh kursi empuk dewan saja, sementara kemampuan dalam berbagai hal diragukan. Termasuk caleg yang maju lantaran diajak untuk memenuhi kuota pencalonan sebuah partai.
‘’Pemilu kali ini saatnya bagi kita melakukan perubahan kepemimpinan, jangan memilih karena partai saja, tetapi nilai dulu kualitas caleg tersebut. Sebab jadi wakil rakyat bukan perkara mudah dan bisa dilakukan oleh semua orang,’’ kata Syahril.
Lanjutnya, kekecewaan terhadap dewan sudah cukup sampai saat ini saja, berikutnya harus betul-betul memiliki wakil yang punya kepedulain dan kesiapan untuk membela hak masyarakat. Aneh selama ini masyarakat sebagian besat tidak kenal dengan wakilnya. Semua ini wajar sebab dewan lebih sibuk keluar daerah dan mengurus kepentingan pribadinya. Program yang menyentuk ke masyarakat jarang mereka lakukan, seperti reses dan turun untuk menampung permasalahan di masyarakat.
‘’Aneh ada dewan yang sudah duduk baru dikenal sekarang saat mendekati pemilu, hal seperti ini tidak perlu terulang lagi, mari kita gunakan hak pilih kita dengan baik. Kekecewaan selama ini, harus berubah sebab kita butuh wakil yang kita kenal dan mengenal kita,’’ tutupnya.(jar)
 
Rio Capella Kembali ke Mukomuko
POLITIK RM – Sebagaimana rencana semula, lewat pertengahan bulan ini, Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP)  NasDem Patrice Rio Capelle kembali ke Mukomuko. Tujuannya dalam rangka pelantikan seluruh pengurus NasDem Mukomuko yang jumlahnya mencapai 3000 orang, mulai dari pengurus Kabupaten hingga pengurus tingkat desa.
Sekjen Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Kabupaten Mukomuko, Musfar Rusli mengungkapkan, kalau tidak ada perubahan Rio akan mendarat ke Mukomuko pada tanggal 17 bulan ini. Malamnya langsung disambut dengan wayang kulit dan acara hiburan serta ramah tamah dengan masyarakat. Baru keesokan harinya pelantikan pengurus NasDem Mukomuko yang berpusat di SP1  Kecamatan Penarik.
‘’Rencananya tanggal 18 acara pelantikan, serentak dari pengurus kebupaten hingga desa. Rio kemungkinan juga didampingi beberapa petinggi NasDem lainnya, terutama dari DPW sendiri,’’ kata Musfar.
Mengingat semakin dekatnya pelaksanaan pemilihan anggota dewan, acara NasDem nanti sekalugus dalam rangka memperkenalkan Rio dan caleg NasDem lainnya kepada publik terutama kader. Sedangkan persiapan penyambutan secara internal terus mereka lakukan, namun untuk izin dan pemberitahuan kepada publik masih belum, karena bisa dilaksanakan berdekatan dengan hari H nanti. Yang pasti, untuk kelengkapan pengurus dan kesiapan lainnya tidak ada masalah, karena sejak awal NasDem Mukomuko selalu siap.
‘’Kalau sekarang ini tinggal mematangkan secara internal saja, untuk kebutuhan dalam acara sudah tidak ada masalah. Kalau memang ada perubahan dan sebagainya, nanti akan kita sesuaikan,’’ demikian Musfar.(jar)
 
Saat ini, Wisnu Menang di Ipuh
POLITIK RM – Sejauh ini, nama Wisno Hadi atau yang akrap disapa Wisnu masih menjadi kandidat yang banyak dijagokan masyarakat di Kecamatan Ipuh sebagai pemenang pemilu 2014. Alsannya, Wisnu berada ditengah-tengah keluar besar dan desa yang dengan jumlah penduduk paling banyak. Selain itu sosoknya yang masih berjiwa muda dan akrab dengan semua orang juga tak segan membantu, menjadi penguat dukungan terhadapnya. Selain Wisnu juga ada beberapa kandidat lain yang bakal menggantikan posisi dewan yang duduk saat ini di Dapil III.
Salah seorang tokoh Sibak, Idrus mengatakan di Sibak terdapat beberapa caleg, namun dari sekian caleg itu, salah satu yang diprediksi bakal keluar sebagai menang adalah Wisnu. Selain memang dianggap punya kemampuan secara mental maupun kecerdasan, Wisnu sendiri sejauh ini sudah sangat matang untuk mengejar target menang.Ia memiliki modal cukup untuk bergerak dan juga loyal dengan masyarakat dan pemuda. Mau tidak mau ini membawa pengaruh besar bagi sosoknya.
‘’Ini isu sementara, terlepas saya mendukung atau tidak, Wisnu masih menjadi calon terkuat di Sibak, bahkan di Dapil III ini. Banyak alasan untuk menyebutkan dia punya peluang lolos sebagai pemenang pemilu,’’ ungkapnya.
Namun tak dipungkiri, perjuangan Wisnu untuk bisa duduk tidak mudah, sebab semua caleg berjuang dengan tujuan yang sama. Meski sedikit, siapa saya yang maju bakal mendapat dukungan dari masyarakat, setidaknya keluarga mereka. Belum lagi persoalan nama besar partainya, sejauh ini belum terlalu dekat dengan masyarakat. Namun demikian, pemilih caleg pada pemilu kali ini lebih banyak dari pemilih partai. Bagi sebagian besar warga, partai tidak penting asal calegnya mereka sukai.
‘’Saya pikir untuk suara sekitar 1500 bisa dikejar oleh Wisnu, selain di Sibak ia juga cukup gencar bergerak di semua desa. Kalau partainya kita akui belum begitu besar terdengar, namun sekarang warga lebih lekapada sosok calegnya,’’ lanjutnya.
Wisnu sendiri diminta tanggapannya, mengaku semakin semangat berjuang, apalagi sejauh ini diakuinya masyarakat sudah bisa terbuka untuk menentukan pilihan mereka. Yang jelas ia akan terus berusaha sesuai dengan cara yang ia yakini dan apa yang bisa dilakukan. Dukungan dari masyarakat menentukan, ia duduk atau tidak, bukan di partai mana ia berada. Baginya PKP Indonesia tetap sebagai partai yang akan mengantar dirinya mewakili Dapil III di DPRD Mukomuko.
‘’Yang penting saya tetap konsentrasi dan setiap saat berbicara bersama kawan-kawan mengenai isu di lapangan, kebetulan sekarang kita ada sekretariat untuk duduk-duduk. Bagi saya dukungan masyarakat yang menentukan duduk atau tidaknya,’’ tutup Wisnu.(jar)

Usung Gerakan Muda dan Kepedulian
//Arifin Caleg Gerindra Dapil III Nomor 2
POLITIK RM – Dikenal sebagai aktivis yang kerap menyuarakan pembelaan terhadap masyarakat kecil dan juga kepedulian dengan lingkungan. Itulah selama ini warga mengenal sosok Arifin caleg Gerindra Dapil III nomor urut 2. Maju sebagai calon anggota dewan karena diusung oleh rekan-rekannya sesama aktivis dan masyarakat yang merasakan bagaimana kepeduliannya dalam membela berbagai ketidak adilan baik oleh pihak swasta maupun pemerintah.
Ditemui kemarin, Arifin mengatakan selogan ‘’Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi dan Kalau Bukan Kita Siapa Lagi’’ ia mengajak kaum muda bersatu melakukan gebrakan kedepan untuk membela hak masyarakat dan lingkungan dari rong-rong tangan-tangan jahil yang hanya menguntung sepihak. Sebagai caleg Gerindra, Arifin dengan tegas menyakan siap mengabdi untuk masyarakat Dapil III dan membela semua hak mereka yang sudah ditetapkan.
‘’Saatnya kita yang melakukan, tak pantas generasi muda mengandalkan orang lain melakukan, kita harus maju dan menjadi pelaksana dari setiap perubahan menuju masyarakat yang maju dan pembangunan merata di daerah ini,’’ kata Arifin.
Arifin dalam hal sosialisasi pada dasarnya tidak terlalu sulit, pasalnya sejak awal ia sudah terjuan dan berbuat di masyarakat. Sekarang yang perlu Menyebarkan harapan, memberikan inspirasi, dan mengantungkan mimpi bagi anak-anak negeri lewat perjuangan nyata sebagai caleg DPRD Mukomuko 2014. Selain sibuk mensosialisasikan gerakan yang beliau usung, ia juga terus berpartisipasi berbagai bidang sosial kemasyarakatan lewat Ormas Gerakan Rakyat Sadar Hukum (Grashi).
"Anak muda terkesan apatis terhadap keadaan bangsanya, dan menganggap politik itu kotor. Ini akan menjadi tantangan saya, yang merupakan bagian kaum muda" tutup Arifin.(jar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar